Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kesalahan Pengelola Lift Gedung Nestle

Kompas.com - 18/12/2015, 16:10 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Wahyu Hadinigrat mengungkapkan, terjadi kelalaian dalam pemeliharaan yang menyebabkan jatuhnya lift di Gedung Nestle pada Kamis (10/12/2015).

Kelalaian tersebut terjadi saat perbaikan lift pada Senin 7 Desember 2015.

"Kita temukan dua hal dalam sisi perbaikan. Pertama, pemasangan governor rope (tali penyangga) yang tidak sesuai dengan spesifikasi," kata Wahyu di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Jumat (18/12/2015).

PT Eltex Indonutama, selaku perusahaan perbaikan lift Gedung Nestle, mengganti tali penyangga lift yang seharusnya 8 milimeter menjadi 6 milimeter.

Pergantian tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi dan mengakibatkan kerawanan lift. Selain itu, polisi juga tidak menemukan tie rod (pengikat) pada main safety (tali utama) lift.

Sementara itu, ahli lift dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Budiman, menjelaskan, peran dari tali penyangga cukup penting dan harus sesuai dengan spesifikasi.

"Governor rope berfungsi membatasi kecepatan yang bisa menarik safety wedge (pengereman) di bawah sangkar (tempat penumpang)," kata Budiman.

Pemakaian tali penyangga yang tidak standar menyebabkan kegagalan fungsi sistem keamanan lift. Karena itu, sistem keamanan elektrik dan mekanik dari lift tidak berfungsi.

Budiman juga mengatakan, pemasangan tie rod di atas tempat penumpang merupakan hal yang penting. Namun, itu tidak dilaksanakan oleh PT Eltex Indonutama.

"Harus menggunakan tie rod, diikat pertama. Kemudian, didobel dengan tiga klem," kata Budiman.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Eltek Indonutama, SM, ditetapkan sebagai tersangka kasus jatuhnya lift Gedung Nestle, Jakarta Selatan, Kamis (10/12/2015).

Selain Dirut, dua pegawai lainnya, SF dan HR, juga ikut jadi tersangka karena diduga lalai dalam memperbaiki lift.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com