Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Chiropractor" yang Tangani Siska Jadi Buron Interpol

Kompas.com - 07/01/2016, 20:58 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Kusmedi Priharto menyebut, dokter yang praktik di klinik Chiropractic First, yakni dr Randall Cafferty, ‎tengah diburu Interpol.

Randall Cafferty adalah terapis chiropractic yang menangani Allya Siska Nadya (32). Allya meninggal dunia di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), Jakarta Selatan, setelah menjalani terapi.

"Dokter yang sedang dicari Interpol itu sedang tidak ada. Dokternya sekarang sudah digantikan oleh dokter dari Polandia," kata Kusmedi di Balai Kota, Kamis (7/1/2016).

Dinas Kesehatan DKI pun sudah menutup semua klinik Chiropractic First karena dianggap ilegal atau tidak memiliki izin beroperasi di Indonesia. (Baca: Keluarga Sempat Merasa Aneh Saat Melihat Siska Jalani Terapi "Chiropractic")

Kusmedi juga telah memastikan bahwa Chiropractic First tidak mengantongi izin dari Dinas Kesehatan DKI, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI, serta Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP) DKI Jakarta.‎

Selama lima tahun berdiri di Indonesia, Chiropractic First sudah memiliki delapan cabang di ‎Jakarta dan dua cabang di Surabaya, Jawa Timur.

Menurut Kusmedi, pemilik klinik tersebut adalah warga negara Singapura. "Ada 10 titik yang dia punya dan mau kami tutup semua. Menurut informasi, pusat klinik itu di Jalan Gatot Subroto. Jadi, yang punya pun saya enggak tahu sampai sekarang. Rata-rata ada di mal," kata Kusmedi.

Sebelumnya, Siska meninggal dunia di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan. Ia meninggal setelah menjalani terapi di klinik chiropractic di kawasan Pondok Indah. (Baca: Cerita Pejabat Polda Metro Jaya yang Keluarganya Menjajal "Chiropractic")

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com