Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Harus Ikut Sekolah Kader jika Ingin Diusung PDI-P dalam Pilkada 2017

Kompas.com - 11/01/2016, 07:17 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristianto mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama harus mengikuti sekolah kader jika ingin diusung PDI-P untuk maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017.

Sekolah kader merupakan bagian dari mekanisme penjaringan bakal calon kepala daerah yang ingin diusung PDI-P. (Baca: Ahok Disambut Meriah di Rakernas PDI-P, Sinyal Dukungan Pilkada 2017?)

"Jadi kami memiliki mekanisme. (Tokoh yang ingin diusung dalam Pilkada) tidak bisa main masuk begitu saja," kata Hasto di sela-sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI-P di Hall D Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (10/1/2016).

Meski demikian, lanjut dia, Basuki atau Ahok berhak memilih apakah akan maju melalui jalur independen atau dengan kendaraan partai.

PDI-P, menurut Hasto, tidak khawatir akan penegasan Ahok yang ingin maju melalui jalur independen. (Baca: Dapat Sambutan Meriah Kader PDI-P, Ahok Pastikan Tetap Independen)

Namun, ia mengingatkan Ahok akan pentingnya partai untuk memajukan seseorang sebagai pemimpin.

"Presiden RI I Soekarno saja, sebagai pemimpin besar, masih membutuhkan partai. Jadi, itu yang mesti diingat," kata Hasto.

Pada Minggu hingga Selasa (12/1/2016), PDI-P menggelar rakernas yang salah satu agendanya membahas kader internal yang akan diusung menjadi orang nomor satu di ibu kota.

Permasalahan bakal calon gubernur itu akan dibahas di komisi satu rakernas. Menurut Hasto, pembahasan Pilkada DKI ini suatu hal penting.

Sebab, pemerintahan Jakarta menjadi representasi pemerintahan daerah lain di Indonesia.

Ia pun menyebut beberapa nama kader internal yang berpotensi menjadi bakal calon gubernur DKI, seperti Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.

"Mereka kader kami dan berprestasi semua," kata Hasto. (Baca juga: Ahok Laris Manis Jadi Sasaran "Selfie" Kader PDI-P)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com