JAKARTA, KOMPAS.com - Yudi Wibowo, kuasa hukum Jessica, menyebut hasil otopsi polisi terhadap jenazah Wayan Mirna Salihin (27) tak akurat.
Oleh karena itu, ia meminta dilakukan otopsi ulang.
"Kalau menurut saya tidak akurat. Suruh RSCM saja otopsi. Forensiknya RSCM," kata Yudi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (19/1/2016).
Alasan tak akuratnya otopsi, lanjut Yudi, proses tersebut dilakukan setelah tiga hari Mirna meninggal. Harusnya otopsi dilakukan tidak boleh lebih dari enam jam.
"Karena mayat sudah tiga hari, baru diperiksa. Harusnya setelah itu (meninggal). Tidak lebih dari 6 jam kalau periksa lambung," tambah Yudi.
Sementara itu, keluarga Jessica juga meminta agar polisi tak salah menetapkan status tersangka. Sehingga tak berdampak buruk pada seseorang.
"Harapan keluarga, jangan sampai keliru menetapkan tersangka," kata Yudi. (Baca: Kuasa Hukum Jessica: Hani Juga Cicipi Kopi Mirna, Kenapa Tidak Mati?)
Sebelumnya petugas Pusat Laboratorium Forensik Polri hanya menemukan racun sianida di tiga sampel yang dikirim oleh penyidik Polda Metro Jaya.
Tiga sampel tersebut yakni di sampel pada sisa gelas es kopi Vietnam Mirna, sampel kopi Mirna dalam botol, dan lambung Mirna. Wayan Mirna Salihin tewas setelah minum kopi di Kafe Olivier, Rabu (6/1/2016). Dalam kopi Mirna ditemukan racun sianida. (Baca: Kasus Kematian Mirna Ditingkatkan Jadi Penyidikan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.