Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Tanpa Anus Itu Kini Sudah Mulai Bisa Bicara dan Mengeluh Sakit

Kompas.com - 20/01/2016, 11:00 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Masih ingat dengan Rafi Ramadhan? Dia adalah bayi berusia 2 tahun yang terlahir tanpa lubang anus dan usus besar.

Ibunda Rafi, Lira Famia, menceritakan tentang kondisi Rafi saat ini. Lira mengatakan, kini Rafi sudah semakin besar dan sedikit-sedikit bisa berbicara. Lira sedih, ketika mampu berbicara, Rafi lebih sering mengeluarkan keluhan-keluhan rasa sakit.

"Rafi sudah mulai bisa bicara dan dia sering mengatakan kesakitan sambil menekan bagian perutnya. Kami bingung apa yang dirasakan Rafi," ujar Lira kepada Kompas.com, Rabu (20/1/2016).

Lira mengatakan, baru dua minggu terakhir ini Rafi dibawa ke rumah sakit karena selalu muntah-muntah. Setiap kali Rafi makan dengan porsi yang agak lebih dari biasanya, makanan itu selalu dimuntahkan.

"Padahal, menurut saya, porsi Rafi itu di bawah normal porsi anak seusianya. Namun, sepertinya, Rafi belum bisa menampung banyak makanan," ujar Lira.

Meski sudah mulai bisa berbicara, Lira mengatakan, pertumbuhan badan Rafi terhambat. Tinggi badan dan berat badan Rafi tidak seperti anak seusianya. Sebab, tubuh Rafi tidak mampu menyerap banyak nutrisi.

Setiap makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh Rafi akan langsung keluar kembali karena dia tidak memiliki usus besar.

Untuk ke depannya, dokter sudah berencana agar Rafi bisa dibuatkan katup penahan. Tujuannya agar dia bisa menahan feses dan air seninya sehingga tidak terus-menerus keluar seperti saat ini.

Selain itu, dokter juga berencana untuk memperbaiki bentuk kelamin Rafi. Sebab, bentuk kelamin Rafi tidak jelas. Bahkan, sempat ada tawaran untuk mengubah jenis kelamin Rafi menjadi perempuan karena lebih mudah dibentuk.

Dengan seluruh rencana medis itu, Lira yang suaminya hanyalah karyawan swasta biasa membutuhkan uang hingga miliaran rupiah.

"Kami belum tahu persis berapa total biayanya, tetapi dari yang kami cari tahu sekitar Rp 3,2 miliar, dan itu pun belum sampai tuntas pengobatannya," ujar Lira.

Keluarga Lira mencoba memenuhi biaya pengobatan Rafi dari penjualan kaus dan sumbangan masyarakat. Lira berterima kasih kepada semua pihak yang memberinya dukungan dengan membeli kaus bertuliskan "Aku akan berjuang" itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com