Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Bawa Senjata Lengkap Saat Gerebek Bandar Narkoba di Dekat Berlan

Kompas.com - 20/01/2016, 19:07 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Kepolisian Sektor Senen Komisaris Polisi Kasmono mengatakan, penggerebekan di salah satu rumah pengedar narkoba di Jalan Slamet Riyadi IV RT 12/04, Kebon Manggis, Matraman, Jakarta Timur, Senin (18/1/2016), merupakan pengembangan dari razia di sejumlah tempat hiburan di kawasan Senen, Jakarta Pusat.

"Pengembangan dari razia di kafe dan spa. Salah satu pengunjung kedapatan menyimpan bong. Saat kami interogasi, dia bilang beli di sana," ujar Kasmono saat dihubungi, Rabu (20/1/2016).

Kasmono mengatakan, saat melakukan penggerebekan, anggota kepolisian membawa senjata lengkap.

"Polisi ya pasti bawa senjata. Tetapi, kalau asal tembak, nanti salah lagi," ungkapnya.

Ia menambahkan, anggotanya sudah dilengkapi surat tugas untuk melakukan penggerebekan di wilayah tersebut.

"Sudah tugas kami kalau ada pengembangan kasus anggota sudah siap jalan. Kan ada surat tugasnya. Lengkap surat tugasnya. Masa polisi gerebek enggak ada surat," katanya.

Sebelumnya diberitakan, dalam penggerebekan di Jalan Slamet Riyadi IV RT 12/04, Kebon Manggis, Matraman, Jakarta Timur, polisi dikeroyok sejumlah orang tak dikenal.

Dua polisi terjun ke Kali Ciliwung. Dua polisi itu adalah Kepala Unit Narkoba Polsek Metro Senen Iptu Haryadi Prabowo dan Bripka Taufik. (Baca: Penggerebekan Narkoba di Berlan yang Berujung Kematian Polisi)

Haryadi selamat dalam peristiwa itu, tetapi Taufik tidak ditemukan. Jenazah Taufik ditemukan pada Selasa (19/1/2016) di tiang jembatan penyeberangan orang di aliran Sungai Ciliwung.

Selain Taufik, seorang informan polisi yang ikut dalam penggerebekan tersebut juga tewas. Pria berinisial J (40) itu diduga ikut melompat ke Sungai Ciliwung saat perlawanan terjadi dalam penggerebekan di kawasan tersebut. (Baca: Provokasi Sindikat Narkoba dan Akhir Tragis Bripka Taufik...)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com