Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersihkan Sarang Narkoba di Bantaran

Kompas.com - 21/01/2016, 17:13 WIB
JAKARTA, KOMPAS — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian didesak segera membongkar sarang narkoba di tepi Sungai Ciliwung, di RT 012 RW 004, Jalan Slamet Riyadi, Kebon Manggis, Matraman, Jakarta Timur.

Desakan datang dari Guru Besar Kriminologi UI Prof Adrianus Meliala dan Pengamat Perkotaan dari Universitas Trisakti Nirwono Yoga.

Keduanya menyampaikan hal itu menanggapi peristiwa penyerangan oleh sejumlah pemuda di sarang bandar dan pengedar narkoba di bantaran Ciliwung, Senin (18/1/2016).

Peristiwa berakhir dengan tewasnya seorang polisi, Brigadir Kepala Taufik Hidayat, anggota unit Narkoba Polsek Senen, Jakarta Pusat, dan seorang informan polisi, Jefri Al Cibe (39).

Nirwono menegaskan, sarang kejahatan seperti ini harus dihancurkan, dibongkar, dan ditata ulang.

"Kalau Gubernur konsisten, kawasan perumahan yang belasan di antaranya diduga dijadikan tempat membeli dan mengonsumsi heroin atau putaw harus dibongkar. Sebagai gantinya, dibangun jalan inspeksi dan jalur hijau," ujar Nirwono, Rabu.

Selanjutnya, warga ber-KTP DKI Jakarta di sana dipindahkan ke rumah susun sederhana sewa.

Nirwono menambahkan, sambil membangun infrastruktur dan fasilitas publik, Pemprov DKI dan Polda Metro Jaya bekerja sama melakukan rekayasa sosial terhadap warga sekitar yang tidak tergusur pembangunan jalan inspeksi dan jalur hijau.

"Tujuannya, memberdayakan warga, membangun semangat hidup sehat dan produktif, serta menolak dan memerangi narkoba dan kejahatan lain di permukiman," ujar Nirwono.

Meliala mengatakan, kejahatan yang tumbuh di kawasan kumuh dan padat bukan hanya soal penyalahgunaan narkoba dan terorisme. "Hampir semua kejahatan jalanan bersumber dari kawasan padat penduduk yang kumuh dan miskin," ucapnya.

Jenazah

Selasa sekitar pukul 23.50, jenazah Jefri ditemukan mengapung di aliran Kanal Barat Jati Pulo, Palmerah, Jakarta Barat. Jefri ikut dalam penggerebekan, Selasa malam.

Menurut Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Palmerah Ajun Komisaris Poltar L Gaol, yang melihat jenazah pertama kali adalah penjaga perahu penyeberangan di Kanal Barat, Minto (50).

Penjaga perahu lalu memanggil warga dan menyeret jenazah ke pinggir kali. Saat ditemukan, korban memakai sweater hitam lengan panjang, kaus oblong berwarna merah, dan celana jins hitam.

"Tidak ditemukan luka terbuka di tubuh korban. Jenazah dibawa ke RS Polri," ucap Poltar.

Tidak demikian dengan hasil otopsi jenazah Taufik. Hasil otopsi menunjukkan, sebelum meninggal, korban dianiaya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com