"Pengembangan Semanggi itu nanti, kita yang dari Jalan MT Haryono mau ke Bundaran HI langsung saja lingkar. Nah, yang dari Grogol mau ke Kebayoran Baru langsung ke lingkar saja, bentuknya kayak lingkaran," kata Basuki, di Balai Kota, Rabu (27/1/2016).
Pembangunan jalan layang tersebut, kata dia, akan dilakukan oleh salah satu pengembang swasta asal Jepang, Mori Company.
Perusahaan tersebut akan membangun gedung di Jakarta dan ingin menaikkan koefisien luas bangun (KLB) bangunannya tersebut.
Saat ini, kata Basuki, Pemprov DKI tidak lagi menerima uang dari pengembang yang ingin menaikkan KLB.
"Tapi, saya boleh bikin kebijakan dong, daripada ngasih ke oknum enggak jelas. Kamu kalau mau naikin (KLB), kan kamu untung, ya bantu saya kan, bangun rumah susun atau bangun infrastruktur," kata Basuki.
Adapun pembangunan gedung tersebut membutuhkan biaya Rp 700 miliar hingga Rp 800 miliar.
Sementara untuk membangun jalan layang Semanggi hanya Rp 500 miliar. Total biaya itu sudah lengkap dengan fasilitas penerangan jalan umum (PJU).
"Kami harapkan enggak ada gugat-menggugat. Karena itu kan swasta, lebih gampang," kata Basuki.
Adapun konsep pembangunan jalan layang samping Semanggi itu untuk menyederhanakan kawasan Semanggi dengan membuat akses khusus yang bisa belok ke arah kanan, terutama dari arah Ratu Plaza menuju Cawang dan sebaliknya dari arah Grogol menuju ke Kebayoran Baru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.