Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa KRL "Commuter Line" Rentan Gangguan?

Kompas.com - 04/02/2016, 07:21 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gangguan perjalanan kereta rel listrik (KRL) commmuter line kembali terjadi pada Rabu (3/2/2016).

Kali ini gangguan KRL terjadi akibat ada masalah di sistem persinyalan pada perlintasan antara Depok hingga Pasar Minggu.

Gangguan sistem persinyalan yang terjadi kemarin bukan yang pertama kalinya. Masalah serupa sudah sangat sering terjadi.

Banyak penyebab yang melatarbelakangi terjadinya masalah ini. Yang pertama adalah menyangkut usia KRL. Sistem persinyalan KRL commuter line sendiri diketahui sudah berusia tua.

PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) selaku operator KRL commuter line pernah menyebut persinyalan KRL commuter line seharusnya sudah diganti dengan yang baru. Namun, pergantian sistem persinyalan membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

"Alat sinyalnya sudah tua, geledek sedikit langsung mati. Jadi memang perlu pergantian. Cuma, butuh pendanaan besar. Jadi, kita akan melakukannya secara pelan-pelan," kata Direktur Utama PT KCJ yang saat itu masih dijabat oleh Tri Handoyo pada sekitar 2014.

Selain usia, gangguan sistem persinyalan juga bisa berasal dari faktor eksternal. Pada layanan KRL commuter line, gangguan sistem persinyalan terkadang bermula dari perilaku warga-warga yang tinggal di sekitar rel.

Kompas.com mencatat beberapa gangguan sistem persinyalan yang diakibatkan perilaku warga yang tinggal di sekitar rel. Yang pertama adalah pembakaran sampah hingga mengenai kabel sinyal.

Kondisi ini pernah terjadi pada sekitar Juni 2015. Saat itu, kabel sinyal antara Stasiun Jayakarta dan Jakarta Kota sempat terputus.

Setelah diselidiki, penyebab putusnya kabel akibat adanya aktivitas pembakaran di sekitar permukiman warga di ujung jalan layang antara stasiun Jakarta Kota-Jayakarta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com