Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kali Angke Meluap, Permukiman di Kapuk Muara Pun Terendam

Kompas.com - 28/02/2016, 17:00 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Hujan deras yang mengguyur Ibu Kota menyisakan genangan di sejumlah tempat. Sementara itu, di wilayah Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, hujan yang turun sejak Sabtu (27/2/2016) malam itu menyebabkan kawasan tersebut kebanjiran.

Hari Minggu ini hingga pukul 13.30, banjir masih menggenangi kawasan RW 01 Kelurahan Kapuk Muara. Hujan yang turun hingga menjelang tengah hari ini menyebabkan permukiman warga terendam banjir dengan ketinggian air bervariasi, 10-30 sentimeter.

Aktivitas warga terganggu, khususnya pengendara sepeda motor. Mereka harus melambatkan laju kendaraan karena khawatir mogok.

Komarudin (41), warga RW 01 Kapuk Muara, mengatakan, banjir itu disebabkan meluapnya aliran Kali Angke yang berbatasan dengan permukiman warga.

"Semenjak hujan gede tadi aja. Jadi, tiba-tiba air meluap. Air laut kan juga pasang. Kalau pasang, di sini banjir, langsung masuk," kata Komarudin, Minggu sore.

Karena air laut juga pasang, banjir menurut dia akan butuh waktu lama untuk surut. Selain itu, permukiman warga juga berada pada dataran yang lebih rendah dari Kali Angke.

"Jadi, memang di sini sering terjadi banjir kalau hujannya gede. Ya, jadi terganggu warga, kalau mau beraktivitas. Susah," ujar Komarudin.

Iwan (28), warga lain Kapuk Muara, mengungkapkan hal senada. Banjir menurut dia sudah menerjang rumah warga sejak pukul 05.00 subuh tadi.

"Mulai tadi subuh, akibat hujan dan air laut pasang," ujar warga Gang Eretan di Kapuk Muara itu.

Warga berharap, pemerintah dapat mengatasi masalah ini. "Takutnya anak-anak kecil pada kena gatal-gatal," ujar Iwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com