Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tercatat, 19 Pelajar dari Kalijodo Pindah ke Sekolah Dekat Rusun Pulogebang

Kompas.com - 11/03/2016, 17:09 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga Jumat (11/3/2016), tercatat 19 pelajar dari tingkat PAUD hingga SMA/SMK, dan Paket A, B, C, yang mengajukan pindah sekolah dari kawasan Kalijodo ke Pulogebang.

Angka ini tercatat sejak Dinas Pendidikan DKI Jakarta membuka posko mutasi pelajar pada 25 Februari 2016, atau empat hari sebelum penggusuran bangunan di Kalijodo.

Akibat penggusuran, warga Kalijodo direlokasi ke rusun, salah satunya Rusun Pulogebang. (Baca: RT Khusus Warga Kalijodo di Rusun Pulogebang).

Yunianto, Kepala Sekolah SDN Pulo Gebang 19 Petang yang menjaga posko hari ini mengatakan bahwa pihaknya akan membuka posko layanan ini.

"Kami akan buka terus layanan hingga yang di sana (Kalijodo) beres," kata Yunianto kepada Kompas.com, Jumat (11/3/16).

Namun, dia tidak menyebutkan sampai kapan posko yang membantu pelajar asa Kalijodo pindah ini dibuka.

Menurut dia, Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Timur  tidak mempermasalahkan kuota kursi untuk pelajar dari Kalijodo yang ingin pindah.

"Berapapun yang mau pindah, sampai ratusan juga akan kami terima," ujar Yunianto.

Sekolah yang menjadi tujuan mutasi antara lain SDN 01 dan 02 Pulo Gebang, SMPN 172, SMPN 193, dan SMA 11.

Sekolah-sekolah itu lokasinya dekat dengan Rusun Pulogebang. Yunianto menyampaikan, dari 19 anak yang mengajukan pindah sekolah, 10 di antaranya adalah siswa SD.

Semua anak yang mendaftar pindah sekolah ini berasal dari sekolah negeri. Menurut Yunianto, proses pemindahan pelajar juga tergolong mudah.

Orangtua atau wali pelajar hanya perlu mendaftarkan anaknya dan menyerahkan kartu keluarga serta akta kelahiran. (Baca: Ada Rasa Tak Rela Saat Tinggalkan Kalijodo).

Para pelajar bisa langsung bersekolah keesokan harinya setelah mendaftarkan diri di posko.

"Prioritasnya jangan sampai anak-anak ini menunggu atau putus sekolah," kata Yunianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com