Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi Gerindra: Ahok dengan Entengnya Menyalahgunakan Wewenang

Kompas.com - 21/03/2016, 07:59 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta Syarif tertawa mendengar analogi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Basuki atau Ahok sebelumnya menganalogikan penyewaan lahan Pemprov DKI yang berada di Graha Pejaten sebagai Markas Teman Ahok sama dengan penyewaan lahan Ancol.

Lahan di Ancol merupakan lahan milik Pemprov DKI Jakarta dan sudah dikelola PT Pembangunan Jaya Ancol. Sama halnya dengan Kompleks Graha Pejaten yang sudah dikerjasamakan dengan PT Sarana Jaya.

"Masalahnya ini disewa untuk event politik sehari atau continue? Kegiatan Teman Ahok itu kan politik praktis yang sudah tahunan," kata Syarif, kepada Kompas.com, Minggu (20/3/2016) malam.

Sekretaris Komisi A (bidang pemerintahan) DPRD DKI Jakarta tersebut mengatakan, partai politik atau pihak manapun boleh menyelenggarakan kegiatan politik di Ancol. Namun tidak boleh menyewa tempat hingga tahunan untuk kegiatan politik.

"Kalau boleh Gerindra sewa tempat di Ancol, boleh enggak? Saya ragu pihak Ancol kasih izin ke kami. Pasang bendera parpol di Ancol saja itu cuma boleh di pagar Hotel Mercure, tidak boleh dipasang dari luar Ancol," kata Syarif.

( Baca: Sekretariat Teman Ahok Berdiri di Atas Lahan Milik Pemprov DKI, Bolehkah? )

Syarif menyebut harus meneliti kembali surat perjanjian kerjasama antara pihak swasta dengan penyewa di Graha Pejaten. Sebab, lanjut dia, Kompleks Graha Pejaten peruntukkannya merupakan tempat tinggal, bukanlah kantor atau tempat usaha.

Ia pun mengimbau Teman Ahok mencari lokasi lain sebagai sekretariat.

"Pak Ahok nih enggak paham mana politik mana kegiatan politik biasa, dengan entengnya menganalogikan Ancol. Ini kan menyalahgunakan kewenangan. Agak keliru dia menganalogikan masalah ini dengan Ancol," kata Syarif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com