Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sopir Taksi Blue Bird yang Mobilnya Ditimpuki Batu oleh Pengemudi Ojek "Online"

Kompas.com - 22/03/2016, 20:16 WIB
Dian Ardiahanni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengemudi taksi Blue Bird bernomor polisi B 1194 BTF, Anto (53), pasrah ketika mobil yang dikendarainya ditimpuki batu oleh sejumlah sopir ojek online.

Ketika itu, Anto sedang menunaikan ibadah salat di sebuah masjid di kawasan Patal Senayan.

Seusai salat, Anto bermaksud untuk berkumpul dengan rekan seprofesinya yang telah lebih dulu berada di dalam Gelora Bung Karno (GBK).

(Baca juga: Polisi Tangkap 83 Orang dalam Demonstrasi Taksi di Jakarta).

Namun, Anto tak mengetahui bahwa sudah ada sejumlah sopir ojek online yang berniat mencegat pengemudi taksi di penghujung jalan.

"Saya pikir cuma ngetok-ngetok begitu doang, tetapi ternyata enggak dan serem banget," kata Anto saat ditemui di GBK, Jakarta, Senin (21/3/2016).

Ketika melajukan taksinya dari arah Patal Senayan, Anto pun sempat menundukkan kepala karena merasa takut.

Bagaimana tidak, hampir seluruh kaca mobilnya retak dan hancur ditimpuk batu.

Menurut dia, pengemudi ojek itu melemparkan batu berkali-kali ke arah kaca depan taksi yang dikendarainya.

Bukan hanya itu, kaca bagian belakang taksi yang dikemudikannya itu tampak berlubang. Serpihan kaca juga terlihat di bagian belakang taksi.

Terlihat pula kaca di kedua sisi tempat duduk penumpang pun pecah.

Bila melihat ke bagian bangku penumpang dan tempat pijakan kaki, tampak tiga buah batu yang digunakan untuk menghancurkan kaca mobil taksi tersebut.

Ukuran batu yang digunakan untuk melempari taksi itu bervariasi. Namun, rata-rata ukurannya jauh lebih besar dari kepalan tangan laki-laki dewasa.

Tak lama setelah itu, Anto pun berhasil mengeluarkan mobilnya dari kepungan massa. Dia langsung melajukan mobilnya ke arah Hotel Mulia.

Beberapa sopir ojek ada yang sempat mengikutinya. Tetapi, Anto langsung memutarkan mobilnya untuk segera memasuki kawasan GBK.

Anto hanya bisa mengelus dada dan bersyukur karena tidak mengalami luka-luka dalam peristiwa tersebut. (Baca: Ini Kata Blue Bird soal Dugaan Sokongan Dana dalam Demo Sopir Taksi).

"Alhamdulillahnya, nyawa saya masih bisa selamat," kata Anto.

Aksi itu merupakan dampak lanjutan dari unjuk rasa para sopir taksi di Jakarta hari ini.

Para sopir taksi itu menuntut pemerintah menertibkan kendaraan angkutan umum berbasis aplikasi internet seperti Uber dan Grab.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com