Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanura DKI Tunggu Surat Pengunduran Diri Kader yang Tolak Ahok

Kompas.com - 27/03/2016, 09:25 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPD Hanura DKI Jakarta Mohamad "Ongen" Sangaji menunggu surat resmi pengunduran diri Wakil Ketua DPD Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (OKK) Hanura DKI Jakarta Rahmat HS.

Hingga saat ini, dia belum menerima surat resmi dari Rahmat.

"Sekarang kan Hanura sudah deklarasi (dukungan untuk Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada Pilkada 2017). Kalau dia (Rahmat HS) menyampaikan itu, saya tunggu suratnya saja," kata Ongen kepada Kompas.com di kantor DPP Hanura, Sabtu (26/3/2016).

Dia menjelaskan, tak ada kader lain yang membangkang seperti Rahmat. Situasi partai saat ini sudah kondusif.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Hanura Jakarta Timur Guntur juga menolak keputusan partai.

"Sekarang Pak Guntur sudah dukung," kata Ongen.

Ongen mengatakan tiga hal kepada kader Hanura jika tidak mendukung Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Pertama, kader itu tetap diam dan tidak bersuara.

"Kalau enggak mau diam, ya silakan mundur. Masih enggak mau diam dan enggak mau mundur, ya saya mundurkan," kata Ongen.

Ongen menyebut dukungan Hanura kepada Ahok karena melihat hasil survei serta suara dari grassroot.

"Diketahui elektabilitas Ahok sudah 70 persen, popularitas mencapai 90 persen, dan kinerjanya dirasakan masyarakat banyak," kata Ongen.

Rahmat berencana melepas atribut Hanura, Minggu (27/3/2016) ini. Ia tidak sepakat dengan keputusan partai mendukung pencalonan Ahok sebagai gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. [Baca juga: Pencalonan Ahok Dianggap Tak Sesuai Hati Nurani, Kader Ini Lepas Atribut Hanura]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com