Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Lahan Bekas Kedubes Inggris yang akan Dibeli Pemprov DKI

Kompas.com - 14/04/2016, 06:01 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lahan dan bangunan bekas Kedutaan Besar Inggris di Jalan Prof. M. Yamin, Menteng, Jakarta Pusat, tampak tak terawat. Bangunan ini sudah tak ditempati sejak 25 Juni 2013 lalu karena Kedubes Inggris pindah ke Patra Kuningan.

Pagar dinding setinggi hampir tiga meter yang dipasangi kawat tampak mulai usang. Pada beberapa sisi, dinding bangunan tersebut mulai ditumbuhi tumbuhan liar.

Pohon-pohon di halaman dalam yang tampak dari luar bangunan terlihat mati. Saat ada sampah dedaunan dari pepohonan di jalanan sekitar bangunan, warga yang berjualan di dekat lokasi itu yang membersihkannya.

"Kalau di jalan ini mah kita yang punya warung yang nyapu," ujar Asep (38) yang menjual minuman di sekitar bangunan bekas Kedubes Inggris.

Bangunan bekas kedubes ini, kata Asep, kini hanya dijaga oleh beberapa personel keamanan. Sayangnya, orang yang menjaga bangunan itu enggan memberikan tanggapan saat diajukan sejumlah pertanyaan.

Rencananya, Pemprov DKI Jakarta akan membeli lahan bekas Kedubes Inggris tersebut. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut akan menjadikan lokasi itu sebagai taman.

Warga yang biasa berjualan di sekitar bangunan itu khawatir usaha mereka akan terkena imbas jika bangunan itu dibongkar. Para pedagang berharap bangunan itu tak dibongkar meski harus berganti fungsi.

"Kalau buat saya mah sih mending tetap gedung aja, buat kantor-kantor atau apa gitu. Ini kalau dijadiin taman (takutnya) nantinya merembet. Tapi kalau gedung aja kayak gini, warung kayaknya aman seperti semula," ujar Asep.

Asep dan keluarganya telah berjualan minuman di sana sejak 1995. Mulanya, ia hanya berjualan menggunakan gerobak.

Namun, sekitar tiga tahun lalu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memberi bantuan berupa pendirian tenda.

Sama halnya dengan Asep, Nana (52) juga menyayangkan rencana pembongkaran bangunan bekas Kedubes Inggris untuk diubah menjadi taman.

"Wah mubadzir kalau dijadiin taman gedungnya, mending dijadiin yang lain. Mending jadi gedung pemda," kata Nana yang biasa berjualan asongan di JPO Bundaran HI.

"Kalau mau ada taman ya diadain. Kalau bisa warung tetap ada, kalau bisa dibagusin lagi," kata Karyo, seorang warga yang juga kerap berjualan di sekitar lokasi itu.

Karyo dan pedagang lainnya berharap tetap bisa berjualan meskipun Pemprov DKI akan membuat taman. Sebab, ini adalah penghasilan mereka satu-satunya.

"Itu (mata) pencarian kita bisa mati (kalau gak jualan), sedangkan kita masih harus menghidupi anak istri," ucap Karyo.

Menurut para pedagang, lapak dagangannya sangat ramai pembeli saat car free day berlangsung.

Pemprov DKI Jakarta sudah menganggarkan pembelian lahan bekas Kedutaan Besar Inggris itu di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2016.

Rencananya, lahan tersebut akan dijadikan taman. Namun, hingga saat ini Dinas Pertamananan dan Pemakaman DKI Jakarta belum mengeksekusi pembelian lahan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com