Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perwakilan Sandiaga Uno Ambil Formulir Pendaftaran Cagub ke PKB

Kompas.com - 14/04/2016, 15:44 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal cagub DKI dari Partai Gerindra Sandiaga Uno mengirimkan perwakilannya untuk mengambil formulir pendaftaran cagub DKI dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Perwakilannya, Gozali Ramli dan Panji Gunardi, datang langsung ke kantor DPW PKB DKI Jakarta di Jalan Murtadho, Paseban, Kamis (14/5/2016).

Ketika ditanya, mereka enggan menjelaskan alasan Sandiaga mendaftar ke PKB.

"Saya kurang tahu apa pertimbangannya. Saya hanya diberi tugas untuk mengambil formulir saja," ujar Gozali.

Gozali membawa surat kuasa bermaterai dari Sandiaga yang menegaskan bahwa dia memang utusan Sandiaga. Gozali mengatakan saat ini Sandiaga sedang berada di Prancis untuk mengurus pendidikannya.

Sepuluh hari ke depan, Sandiaga akan kembali ke Jakarta dan mengembalikan formulir secara langsung ke kantor DPW PKB DKI.

"Nanti saat mengembalikan, pasti Pak Sandi sendiri yang akan mengantar. Itu harus dan wajib," ujar Gozali.

Sandiaga Uno merupakan bakal cagub dan juga kader dari Partai Gerindra. Padahal, sebelumnya Sandiaga Uno pernah mengatakan tidak tertarik untuk mengikuti proses penjaringan bakal calon gubernur DKI Jakarta dari partai lain.

Ia mengatakan hanya akan menunggu keputusan dari Gerindra terkait niatannya untuk maju pada Pilkada DKI Jakarta 2017. (Baca: Pilkada DKI, Sandiaga Uno Tidak Tertarik Ikut Penjaringan dari Partai Lain)

"Enggak (tertarik). Saya menunggu keputusan Gerindra, kan ada arahan dari Gerindra jadi nanti saya tunggu keputusannya seperti apa," ujarnya.

Kompas TV Sandiaga Soroti Penggusuran Luar Batang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com