Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komentar Yusril soal Permintaan Ahok agar Warga Luar Batang Wakafkan Tanahnya

Kompas.com - 27/04/2016, 15:35 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kuasa hukum warga Luar Batang, Yusril Ihza Mahendra, menilai permintaan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok soal jual beli tanah Luar Batang bukan termasuk wakaf.

Pemerintah tak bisa serta-merta meminta warga Luar Batang mewakafkan tanahnya dengan cara jual beli.

"Jual beli ya jual beli. Kalau misalnya, orang menjual tanah kepada Pemda DKI, Pemda DKI menjadikan tanah itu tanah wakaf, baru bisa," kata Yusril di kediamannya, Kompleks Fatmawati Golf Mansion, Jakarta Selatan, Rabu (27/4/2016).

Wakaf sendiri diatur dalam hukum Islam dan diakui dalam hukum pertanahan. Dalam aturannya, wakaf harus ada wakif atau pihak yang mewakafkan, harta yang diwakafkan, dan nazir atau pengelola wakaf.

Nantinya, wakif harus berikrar dan dicatat di Kantor Urusan Agama (KUA) dan Badan Pertanahan Nasional (BPN), kemudian menunjuk nazir sebagai pengelola tanah tersebut.

Sementara itu, jika Pemda DKI ingin membeli tanah Luar Batang, itu pun harus persetujuan masyarakat setempat. Salah satunya ialah tujuan dari pembelian lahan tersebut.

"Saya melihat peruntukan tanah di Luar Batang itu terkait dengan masjid dan makam di sana. Itu termasuk situs sejarah di sana," ungkap Yusril.

Bakal calon gubernur DKI Jakarta ini sebenarnya setuju dengan pengembangan wisata rohani di Luar Batang, tetapi tidak dengan cara menggusur masyarakat setempat. Sebab, antara warga dan masjid keramat sudah menjadi satu kesatuan sendiri. (Baca: "Hebat Benar Negara Minta Wakaf, Rumah Ahok Mau Enggak Diwakafkan?")

Ahok sebelumnya menginstruksikan Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah untuk berkomunikasi dengan pengurus Masjid Luar Batang, Jakarta Utara. Ahok menginginkan warga setempat menjual lahannya kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Makanya, saya sudah bilang sama Sekda, untuk pengurus masjid, mau enggak kira-kira tetangga mereka 'mewakafkan' atau menjual lahannya kepada DKI," kata Ahok. (Baca: Ahok Ingin Warga Wakafkan Tanah di Sekitar Masjid Luar Batang)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com