Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adhyaksa: Kalau Ikut Seleksi, Wawancara, dan Lainnya, Saya Menolak

Kompas.com - 28/04/2016, 09:32 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon gubernur DKI Jakarta Adhyaksa Dault tetap pada pendiriannya, yang menunggu dilamar partai politik untuk mencalonkan diri pada Pilkada DKI 2017.

Adhyaksa tidak ingin mendaftarkan diri untuk mengikuti penjaringan bakal calon gubernur yang digelar partai politik.

"Kalau (parpol) mau dan (saya) dipercaya, saya siap. Tetapi kalau harus mengikuti seleksi, wawancara, dan sebagainya, saya menolak. Karena yang sesungguhnya dicari itu pemimpin, bukan penguasa," kata Adhyaksa kepada Kompas.com, Kamis (28/4/2016) pagi.

(Baca: Saat Adhyaksa Dault Menunggu "Pinangan" Partai...)

Adhyaksa memandang ada perbedaan mendasar antara seorang pemimpin dan penguasa.

Menurut dia, seseorang dikatakan sebagai pemimpin apabila siap kapan saja mengabdi ketika masyarakat membutuhkannya. 

Sementara itu, kata Adhyaksa, seorang penguasa lebih mengedepankan pencapaian sehingga lebih aktif mencari dukungan dan hal lainnya, yang bisa membuat ia mendapatkan suatu jabatan.

Sejak awal, Adhyaksa tidak mendaftarkan diri dalam penjaringan calon gubernur partai mana pun.

Ia hanya mengikuti penjaringan Partai Demokrat atas dasar undangan. Adhyaksa mengaku diminta pihak Partai Demokrat, yang mengirimkan formulir pendaftaran ke rumahnya. 

Dalam penjaringan Partai Demokrat itu, Adhyaksa dinyatakan gugur karena tidak mengembalikan formulir hingga tenggat waktu yang ditentukan, yakni pada Jumat (22/4/2016) lalu.

Adhyaksa mengaku tidak sempat mengembalikan formulir tersebut karena sedang berada di luar negeri.

(Baca: Ini Alasan Adhyaksa Tak Kembalikan Formulir Bakal Cagub DKI dari Demokrat)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Megapolitan
Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Megapolitan
Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak 'Ngopi' Bareng

Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak "Ngopi" Bareng

Megapolitan
Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Megapolitan
2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

Megapolitan
Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Megapolitan
Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Megapolitan
Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Megapolitan
Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Megapolitan
Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Megapolitan
Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com