Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahmawati Menitikkan Air Mata Saat Beri Bantuan kepada Warga Luar Batang

Kompas.com - 29/04/2016, 14:59 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rahmawati Soekarnoputri mengunjungi Kampung Luar Batang di Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (29/4/2016). Adik Megawati Soekarnoputri itu tiba di kawasan yang sedang berpolemik karena hendak ditertibkan oleh Pemprov DKI tersebut.

Kepada awak media, Rahmawati mengatakan dirinya datang bukan dengan tujuan politis. Namun, sekadar untuk memberikan bantuan.

"Saya ke sini datang memberikan bantuan berupa beras, susu, obat-obatan," kata Rahmawati di lingkungan Masjid Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat siang.

Selain itu, Rahmawati mengaku menyediakan tim medis untuk pemeriksaan gratis bagi warga Luar Bantang.

Rahmawati yang juga pendiri Yayasan Pendidikan Soekarno (Universitas Bung Karno) itu mengatakan memberikan bantuan bea siswa kuliah kepada warga setempat.

"Kami tawarkan tiga dulu untuk beasiswa bagi yang sudah selesai tamat SMA. Jadi kuliahnya (masuk) di UBK gratis sampai selesai (wisuda)," ujar Rahmawati.

Rahmawati berkesempatan menyerahkan secara simbolis bantuan kepada warga di halaman dalam Masjid Luar Batang. Saat menyampaikan sambutannya, Rahmawati sempat menangis.

"Ini buat kuliah, beasiswa gratis sampai selesai. Sedikit bantuan," Rahmawati sambil tersedu.

Warga yang hadir sempat terdiam dan kemudian bertepuk tangan.

Di hadapan putri Presiden Soekarno itu, salah satu warga, Mansur menceritakan bahwa Pemprov DKI yang berniat menggusur malah tidak memberikan bantuan.

"Faktanya bantuan hanya dari komunitas dan organisasi keagamaan. Namun, unsur pemda enggak turun," ujar Mansur.

Kompas TV Sejumlah Warga Masih Tinggal di Tenda-tenda
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com