Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sindir Yusril, Fadjroel Ajak Warga Ramai-ramai Duduki Monas

Kompas.com - 04/05/2016, 09:39 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik Fadjroel Rachman menulis kicauan berisi sindiran yang ditujukan ke salah satu bakal calon gubernur DKI Jakarta, Yusril Ihza Mahendra.

Sindirannya itu dituliskannya menanggapi pernyataan Yusril yang menyebut tidak ada kepemilikan tanah oleh negara. Kicauan sindiran yang ditulis Fadjroel berisi ajakan agar warga ramai-ramai menduduki lahan kawasan Monas.

"Send ah ke om @Yusrilihza_Mhd hihi saya juga mau tinggal di Monas karena bukan tanah negara, eh di Kampung Pulo :) https://t.co/s8TsY38NtR," tulis Fadjroel lewat akun Twitter-nya, @fadjroeL, pada Rabu (4/5/2016).

Selain menulis tweet-nya sendiri, Fadjroel juga me-retweet kicauan-kicauan dari akun-akun lain berisi hal yang sama, seperti kicauan dari akun @besmartyk yang berbunyi, "Ayo tinggal di monas rame2. Kalo ditangkap tuntut @Yusrilihza_Mhd . tdk ada tanah negara. @basuki_btp @fadjroeL https://t.co/M6uq1IMBHg."

Ada pula kicauan dari akun @hilaz_28, "@besmartyk @fadjroeL @Yusrilihza_Mhd @basuki_btp ayo kita bikin rumah deket Istana merdeka!"

Sementara itu, pengguna akun @AdutSuradut1 menulis, "Wah ko begitu ya, jd boleh dong tinggal di bantaran sungai, bantaran rel KA, tp knp pedagang2 pd digusur :) @fadjroeL @Yusrilihza_Mhd".

Sebelumnya, Yusril menyindir Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang kerap menyatakan status tanah negara untuk suatu wilayah yang hendak ditertibkan.

Dia juga menyindir Menteri Agraria dan Tata Ruang sekaligus Kepala Badan Pertanahan Nasional Ferry Mursyidan Baldan soal klaim "tanah negara" tersebut. (Baca: Yusril: Tanah Negara Dikuasai Negara, Bukan Dimiliki)

Ferry diketahui pernah memberi pernyataan beberapa waktu lalu bahwa tanah di Luar Batang adalah tanah negara. Menurut Yusril, negara tidak memiliki tanah, tetapi hanya menguasai.

Ia menilai, baik mereka yang tergolong perorangan, pemerintah, maupun swasta punya cara yang sama untuk memperoleh tanah.

"Lalu bagaimana Pak Ahok bilang itu tanah milik negara. Kapan negara punya tanah? Capek saya belajar hukum, belum pernah tahu negara itu punya tanah," ujar Yusril saat berbicara di hadapan puluhan warga Bidaracina dalam undangan syukuran kemenangan warga di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) terkait masalah sodetan Ciliwung-KBT, Selasa (3/5/2016).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com