JAKARTA, KOMPAS.com — Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar menyebut, bentrokan yang terjadi di Dadap dipicu hasutan provokator.
"Ada provokasi di sana. Kita bisa lihatlah kalau (kawasan) lokalisasi ditutup, ada yang terusik," ujar Ahmed di Polda Metro Jaya, Rabu (11/5/2016).
Ahmed Zaki membenarkan bahwa aktivitas prostitusi di kawasan lokalisasi Dadap sudah tidak ada lagi. Namun, Ahmed mengatakan, hal ini hanya bersifat sementara.
"Setiap tahun, mau Ramadhan, pasti ditutup. Nanti habis Lebaran, buka lagi," ujarnya.
Zaki mengaku sudah menggelar sosialisasi penggusuran dengan benar. Ia juga mengaku telah menerima perwakilan warga dan menjelaskan soal penertiban dan revitalisasi Kampung Dadap.
Selain Kampung Deret bagi nelayan, di kawasan lokalisasi itu juga akan dibangun tempat pelelangan ikan dan pusat kuliner makanan laut.
Rencana pemberian surat peringatan kedua (SP-2) yang berbuntut kericuhan kemarin akhirnya tidak diserahkan langsung kepada warga, tetapi ditempel di kantor kelurahan setempat.
Sementara itu, warga yang menolak penertiban mengatakan, sosialisasi yang dilakukan Pemkab Tangerang hanya berlangsung searah. (Baca: Ini Alasan Warga Dadap Menolak Keras SP-2 dari Pemkab Tangerang)
"Kami diterima, tetapi bukan oleh Gubernur, oleh Sekda. Pada saat pemberitahuan itu, kami yang mau menyuarakan pendapat dipotong terus sama Sekda," kata Ijal, seorang warga, saat mengadu ke Komnas HAM, Rabu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.