JAKARTA, KOMPAS.com - Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar dan Kapolres Kabupaten Tangerang Kombes Pol Irman Sugema, mendatangi Mapolda Metro Jaya, Rabu (11/5/2016) sore. Mereka datang didampingi sejumlah staf masing-masing.
Ahmed membenarkan bahwa pemanggilan ini terkait bentrok yang terjadi di Dadap, Selasa kemarin.
"Iya (terkait Dadap)," kata Ahmed.
Ahmed mengatakan, bentrok yang terjadi kemarin bukan karena kesalahan prosedur maupun minimnya koordinasi antara Pemkab dengan Polres.
"Ada provokasi di sana. Kita bisa lihatlah kalau lokalisasi ditutup ada yang terusik," ujar Ahmed.
Terkait dengan SP-2 yang tidak jadi dilayangkan ke warga, Ahmed membatah dan mengatakan SP-2 sudah turun.
"Sudah kan SP-2 kemarin, ditempel di Kelurahan," ujarnya.
Pada kesempatan berbeda, warga yang terlibat bentrok dan mengalami luka-luka, siang ini melapor ke Komnas HAM. Warga mengatakan, bentrok terjadi karena mereka terpancing oleh aparat keamanan.
"Tidak ada Satpol PP, adanya polisi dan TNI. Kami coba mempertahankan dengan membuat barikade di depan. Mereka bersenjata lengkap 300 meter di depan kami," kata Ijul, seorang warga.
Kepada Komnas HAM, warga menyerahkan enam selongsong gas air mata, satu selongsong peluru, dan satu proyektil peluru.