Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas HAM Akan Fasilitasi Mediasi Warga Dadap dengan Pemkab Tangerang

Kompas.com - 11/05/2016, 16:31 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang mengadu ke Komnas HAM terkait rencana penertiban permukiman mereka yang akan dilakukan Pemkab Tangerang. Para warga menilai ada pelanggaran prosedur dalam rencana penertiban tersebut.

Rencana Pemkab Tangerang memberikan surat peringatan kedua (SP-2) kepada warga Dadap batal karena mendapat perlawanan dan berujung bentrok, Selasa (10/5/2016) . Sejumlah perwakilan warga menyatakan mereka melakukan perlawanan karena menolak keras upaya penertiban.

"Katanya kami akan direlokasi ke rusun dan rumah kontrakan yang ada di Dadap juga, katanya bebas biaya sewa, tapi mereka nggak memberi tahu jelas nasib kami bagaimana," kata Ijal, perwakilan warga Dadap, di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Rabu (11/5/2016).

Komisioner Komnas HAM yang menerima laporan warga Dadap adalah M. Imdadun Rahmat. Warga Dadap melaporkan upaya penertiban yang dianggap menyalahi prosedur sampai dengan adanya intimidasi dan kekerasan oleh aparat keamanan.

"Komnas HAM prihatin karena penggusuran yang dilakukan pemerintah tidak sensitif terhadap kepentingan warga masyarakat," kata Imdadun.

Untuk mencari solusi terbaik, Komnas HAM berencana memfasilitasi mediasi antara warga Dadap dengan Pemkab Tangerang.

"Karena saat sosialisasi warga merasa tidak terwakili kepentingannya, harusnya pendekatannya musyawarah supaya ketemu titik temu," ujar Imdadun.

Kompas TV Takut Digusur, Warga Dadap "Stand By"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com