Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Dadap yang Tolak SP-2 Disebut Kebanyakan Pendatang

Kompas.com - 11/05/2016, 11:11 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Para penghuni di dekat lahan bekas lokalisasi prostitusi Dadap Ceng In, Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten, menyebutkan warga yang terlibat ricuh saat pemberian surat peringatan kedua (SP-2) pada Selasa (10/5/2016) kemarin kebanyakan pendatang dari Sulawesi Selatan.

Para penghuni juga menilai warga asli Dadap justru sedikit yang tinggal di sana.

"Di sana orang asli Dadap sedikit. Kebanyakan dari Bugis, Makassar. Orang Dadap asli mah tinggalnya di sekitaran sini saja," kata seorang warga, Rendi (25), kepada Kompas.com, Rabu.

Menurut Rendi, sudah ada beberapa kali penertiban dilakukan di kawasan Dadap. Dia termasuk yang terdampak penertiban tersebut. Namun selama ini belum pernah ada warga yang menolak penertiban hingga bentrok dengan aparat keamanan, seperti yang terjadi kemarin.

Warga lainnya, Dedi (40), mengaku terganggu dengan apa yang telah terjadi kemarin. Bentrok antara warga Kampung Baru Dadap dengan aparat dikhawatirkan berdampak pada warga lain yang tinggal di sekitar sana.

"Ini baru SP-2 sudah ricuh, berkelahi, berani lawan polisi. Gimana pas eksekusi nanti? Mudah-mudahan enggak lebih parah dari kemarin," tutur Dedi.

Kampung Baru Dadap yang menjadi tempat bentrok kemarin terletak di Jalan Raya Perancis yang mengarah ke proyek reklamasi PIK 2. Warga yang terlibat bentrokan tidak mau menerima SP-2. Mereka menutup jalan. Akibatnya arus kendaraan terutama truk-truk besar yang biasanya membawa tanah ke proyek PIK 2 tersendat. Antrean kendaraan sempat mengular hingga ke Bandara Soekarno-Hatta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com