Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Komentar Lulung Setelah Dengar Keluhan Warga Rusun Muara Baru?

Kompas.com - 22/05/2016, 20:30 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lulung Lunggana mendengar keluhan Rusun Muara Baru di Penjaringan, Jakarta Utara. Dalam kesempatan itu, Lulung mengatakan Gubenur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mesti diganti.

"Saya cukup prihatin memang. Kita tahu rezim ini kita tidak bisa lawan. Tapi saya kira kita harus terus berjuang. Tentunya kita harus mengganti gubernur ini," kata Lulung, di Rusun Muara Baru, Jakarta Utara, Minggu (22/5/2016).

Keluhan warga yang disampaikan ke Lulung meliputi kesulitan air, fasilitas rusun seperti toilet yang rusak dan kotor, hunian yang ditempati lebih dari satu keluarga, dan masalah parkir mobil.

Lulung juga menyinggung penggunaan aparat TNI dan Polisi dalam merelokasi warga. Menurutnya, penggunaan polisi dan TNI untuk berhadapan dengan rakyat tidak tepat.

"Saya rasa sepanjang sejarah baru ini terjadi, artinya rakyat dihadapi dengan kekuatan tentara dan polisi. Seharusnya jangan pemerintah menjauhkan rakyat dengan TNI dan polisi. Karena polisi dan tentara itu pengayom dan pembela rakyat," ujar Lulung.

Lulung menyinggung waktu yang mendekati Pilkada DKI 2017 mendatang. Ia berharap, warga tidak tergiur kalau ada money politic untuk memilih seseorang sebelum mencoblos.

Menurutnya, jangan sampai karena sejumlah rupiah warga memilih pempimpin yang tidak tepat.

"Saya setuju jangan sampai digoda uang Rp 50.000 suruh nusuk orang yang nindas kita. Ibu bapak harus jadi tim sukses berjuang, ini negara kita dijajah," ujar Lulung.

Kompas TV Lulung Ikuti Tes Wawancara Partai Demokrat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Megapolitan
Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Megapolitan
Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Megapolitan
Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak 'Ngopi' Bareng

Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak "Ngopi" Bareng

Megapolitan
Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Megapolitan
2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

Megapolitan
Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Megapolitan
Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Megapolitan
Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Megapolitan
Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Megapolitan
Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Megapolitan
Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com