Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Bukit Duri Belum Satu Suara soal Rencana Relokasi ke Rusun Rawa Bebek

Kompas.com - 26/05/2016, 18:31 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Warga Bukit Duri, Jakarta Selata,, belum satu suara soal mengenai relokasi ke Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Rawa Bebek, Jakarta Timur. Sebagian warga pasrah, tak sedikit pula menolak karena berbagai pertimbangan.

Abdul Rohim (43), warga RT 04/12, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan mengaku pasrah terkait rencana penggusuran di perkampungannya. Ia pun menerima jika direlokasi ke Rusunawa Rawa Bebek.

"Kalau saya sih setuju saja (relokasi ke Rusunawa Rawa Bebek). Gak mau pusing," kata Abdul saat ditemuu Kompas.com, di Bukit Duri, Jakarta Selatan, Kamis (26/5/2016).

Abdul yang sudah lebih dari 30 tahun tinggal di Bukit Duri mengaku tak mau ikut dalam kelompok melawan penggusuran lantaran memperhatikan masa depan anak-anaknya. Pasalnya, tidak yakin perlawanan akan membawa hasil yang sesuai.

"Emang kalau saya luka-luka, mau pada nolongin? Enggak kan. Yang ada keluarga saya susah," kata Abdul.

Senada dengan Abdul, Azis (50) juga tak mau melakukan aksi perlawanan. Jika nanti digusur, ia pun pasrah. Namun, ia tak mau pindah ke Rusunawa Rawa Bebek.

"Saya lebih baik pulang kampung saja ke Sumatera Barat," kata bapak beranak lima ini.

Azis merasa kehidupannya di Jakarta mulai memburuk. Ia tak lagi kerja, dan rumahnya di bantaran kali tak layak huni. Karena itu, ia tak mau ambil pusing jika harus digusur.

Sementara itu, Ketua RT 05/12, Jack Jesandi (52) menegaskan tak semua warganya menerima direlokasi ke Rusunawa Rawa Bebek. Pasalnya, kehidupan rusun tak jauh lebih baik daripada di rumahnya saat ini.

Pada dasarnya, kata Jack, warga menerima penggusuran. Namun, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus mempertimbangkan sisi kemanusiaan.

Ada tiga tuntutan dari warga Bukit Duri. Yaitu, minta ganti rugi berupa uang, penggantian tanah beserta bangunan, dipindahkan ke rusun, dan warga meminta ditempatkan ke rumah susun sederhana milik (rusunami).

"Tapi kalau sampai ke rusunawa, kami minta gratis selama tiga tahun," tegas Jack.

Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi sebelumnya menyebut telah melakukan sosialisasi terkait relokasi warga Bukit Duri ke Rusun Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur. Tri menilai warga antusias menyambut hunian baru mereka.

"Warga relokasi Bukit Duri sudah siap mau pindah, kemarin saya ke Rusun Rawa Bebek, ukurannya 6 x 6, dua kamar, malah warga bilang, 'sudah bisa pindah belum?', saya bilang airnya belum ada, Insya Allah akhir Mei sudah siap," kata Tri di Kalibata City, Jakarta Selatan, Rabu (25/5/2016).

Kompas TV Penggusuran yang Terjadi di Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com