JAKARTA, KOMPAS.com — Buruh yang melakukan aksi unjuk rasa di depan Balai Kota tidak hanya menuntut kenaikan UMP. Mereka juga mengkritik kebijakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terkait izin reklamasi dan penggusuran.
Padahal, tidak semua buruh dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) yang ikut berdemo merupakan warga Jakarta. Banyak juga yang merupakan warga Tangerang, Karawang, hingga Purwakarta.
Mereka membawa spanduk besar bertuliskan "Tolak Penggusuran dan Reklamasi".
Sekjen KSPI Muhammad Rusdi mengatakan, mereka memang tidak hanya menyuarakan aspirasi soal upah, tetapi juga masalah masyarakat lain meskipun bukan berada di wilayah mereka.
"Buruh lahir dari rakyat dan perjuangan kami sejak empat tahun lalu tidak hanya soal kaum buruh, tetapi juga soal masalah orang kecil lainnya," ujar Rusdi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (2/6/2016).
Rusdi mengatakan, ini merupakan bentuk solidaritas mereka dengan warga lainnya. Penertiban yang dikritik oleh buruh di Balai Kota adalah penertiban yang sudah berlangsung di Pasar Ikan, Luar Batang.
Menurut dia, Ahok telah bersikap tidak adil terhadap nelayan di sana.
"Kami lihat secara jelas ketidakadilan terhadap rakyat kecil Jakarta, khususnya nelayan Pasar Ikan. Siapa pun enggak bisa tinggal diam," ujar Rusdi. (Baca: Buruh yang Demo di Balai Kota dari Luar Jakarta, Kenapa Minta Naik Upah ke Ahok?)
Para buruh kini sudah berpindah ke Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi. Mereka akan bergabung dengan elemen masyarakat yang lain dalam aksi unjuk rasa dan panggung rakyat.
Rencananya, hari ini memang akan ada aksi unjuk rasa dan panggung rakyat dengan tema "Tangkap Ahok". Aksi tersebut turut dihadiri Ahmad Dhani, Ratna Sarumpaet, Said Iqbal, dan sejumlah tokoh lainnya.
Beberapa organisasi yang datang ke KPK di antaranya Geprindo, Gerakan Tangkap Ahok, Laskar Bugis Makassar, dan yang lain. Rencananya hadir juga korban penggusuran Pasar Ikan, Luar Batang. Kelompok relawan Orang Kita bentukan Ahmad Dhani juga hadir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.