Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kendaraan, Pedagang, dan Pembeli Tumpah Ruah di Kawasan Tanah Abang

Kompas.com - 05/06/2016, 14:43 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Satu hari jelang Ramadhan, kawasan Tanah Abang dipadati oleh warga. Arus lalu lintas di seluruh jalan raya di kawasan tersebut terpantau padat merayap.

Mulai dari Jalan Jatibaru atau tepatnya di depan Stasiun Tanah Abang, mobil tidak dapat bergerak. Hal ini disebabkan membeludaknya pengunjung yang datang dan banyak pula orang yang berlalu lalang di jalan raya.

Satu lajur dikuasai pengunjung pasar di sana. Sementara itu, trotoar yang seharusnya dipergunakan pejalan kaki diserobot oleh para pedagang kaki lima (PKL).

Di Jatibaru, kebanyakan pedagang menjajakan baju muslim, seperti kerudung dan peci; celana panjang; celana pendek; dan lain-lain.

"Jilbabnya dijual Rp 35.000. Beli tiga harganya Rp 100.000. Penghabisan sebelum puasa," seru salah seorang pedagang jilbab kepada para pengunjung, Minggu (5/6/2016).

Kemudian, baju muslim dijual seharga Rp 80.000. Harga peci bervariasi, yakni Rp 20.000-45.000.

Kemacetan masih terjadi di kawasan Pasar Tanah Abang Blok F dan G. Di sana, pengunjung juga membeludak ke jalan raya. Bahkan, tak sedikit bus yang menaikturunkan penumpang di tengah jalan dan mengakibatkan kemacetan.

Sementara itu, di Jalan Kebon Jati, kemacetan disebabkan banyaknya angkutan umum berjenis mikrolet yang mengetem sembarangan. Kemacetan semakin diperparah dengan banyaknya pembawa troli barang yang lalu lalang di pinggir jalan. Kemacetan terjadi hingga Jalan Mas Mansyur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aset Rusunawa Marunda Klaster C Dijarah Maling Sejak 2023

Aset Rusunawa Marunda Klaster C Dijarah Maling Sejak 2023

Megapolitan
Pencuri Aset Rusunawa Marunda Diduga Warga Sekitar, Pengelola: Kami Tidak Dapat Memastikan

Pencuri Aset Rusunawa Marunda Diduga Warga Sekitar, Pengelola: Kami Tidak Dapat Memastikan

Megapolitan
Setelah 40 Hari Rusak, 'Lift' JPO Pinisi Sudirman Akhirnya Diperbaiki

Setelah 40 Hari Rusak, "Lift" JPO Pinisi Sudirman Akhirnya Diperbaiki

Megapolitan
Kalah Tawuran, Remaja Laki-laki di Depok Ditemukan Tewas Tergeletak

Kalah Tawuran, Remaja Laki-laki di Depok Ditemukan Tewas Tergeletak

Megapolitan
Semua Rumah Konfeksi di Gang Venus Kini Siaga APAR

Semua Rumah Konfeksi di Gang Venus Kini Siaga APAR

Megapolitan
Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pamer Alat Kelamin ke Pedagang Es Teh di Bogor

Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pamer Alat Kelamin ke Pedagang Es Teh di Bogor

Megapolitan
Buntut Makanan Berformalin, Wali Kota Perintahkan Jajaran Rutin Periksa Pedagang di Jakbar

Buntut Makanan Berformalin, Wali Kota Perintahkan Jajaran Rutin Periksa Pedagang di Jakbar

Megapolitan
Penganiaya 4 Warga di Koja Seorang Residivis dan DPO Pembunuhan Sekuriti di Lippo Cikarang

Penganiaya 4 Warga di Koja Seorang Residivis dan DPO Pembunuhan Sekuriti di Lippo Cikarang

Megapolitan
Warga Bogor Temukan Mayat Bayi, Awalnya Dikira Kucing

Warga Bogor Temukan Mayat Bayi, Awalnya Dikira Kucing

Megapolitan
Pembacok Petugas Kebersihan di Cilincing Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Pembacok Petugas Kebersihan di Cilincing Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Petugas Kebersihan yang Tewas Dibacok di Cilincing Ternyata Pelaku Tawuran

Petugas Kebersihan yang Tewas Dibacok di Cilincing Ternyata Pelaku Tawuran

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 14 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 14 Juni 2024

Megapolitan
Satu Korban Luka-luka dalam Kecelakaan Mobil Terguling di Jalan Pangeran Antasari

Satu Korban Luka-luka dalam Kecelakaan Mobil Terguling di Jalan Pangeran Antasari

Megapolitan
Mobil Terguling hingga Ringsek di Jalan Pangeran Antasari Jaksel

Mobil Terguling hingga Ringsek di Jalan Pangeran Antasari Jaksel

Megapolitan
Pengeroyokan Siswi di Bekasi: Korban Dijebak, Dipukul, dan Disiarkan 'Live Instagram'

Pengeroyokan Siswi di Bekasi: Korban Dijebak, Dipukul, dan Disiarkan "Live Instagram"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com