Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Warga Rusak Posko Tentara di Komplek Eks 3 Mei

Kompas.com - 05/06/2016, 15:22 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Posko TNI di Komplek Eks 3 Mei, Minggu (5/6/2016), dirusak oleh sekelompok orang yang diduga warga kompleks, dan sejak dini hari melakukan tawuran. Ari, seorang warga kompleks mengaku, warga nekat merusak posko karena marah terhadap pihak tentara.

"Kami marah, saat kami diserang, tentara malah tidur-tiduran di masjid. Padahal, sehari-hari mereka di situ dengan alasan mau menjaga dan mengamankan kami," kata Ari saat dihubungi Kompas.com, Minggu.

Ari mengatakan, saat tawuran kembali pecah pagi tadi sekitar pukul 07.00 WIB, warga segera mengadu ke posko yang berada di masjid kompleks. Namun, anggota yang berada di lokasi sedang tidur-tiduran. Warga pun marah dan berbondong-bondong merusak posko tersebut.

Tak lama, sekitar 20 anggota tentara datang ke masjid tersebut. Seorang remaja yang berada di lokasi hampir dipukuli oleh para tentara itu.

Beruntung, kericuhan berhasil dilerai oleh warga lain. Namun, tentara kembali datang dengan pasukan lebih banyak.

Ari menuturkan, warga melihat puluhan tentara di Markas Kodam Jaya yang terletak tak jauh dari kompleks. Puluhan tentara itu siap mengarah ke kompleks.

"Di depan sudah ada puluhan, sama empat truk. Di Kodam juga ada, totalnya 10 truk. Kami langsung tutup portal, saya jaga di depan, tiduran di jalan," ujar Ari.

Ari mendengar, saat ribut di masjid, tentara mengatakan akan menggusur mereka.

April lalu, Kodam Jaya memang melayangkan surat peringatan ke beberapa warga agar segera mengosongkan rumah mereka. Kodam mengklaim bahwa seluruh Perumahan Eks 3 Mei dan perumahan Komplek Eks Yon Angkub adalah aset inventaris kekayaan negara (IKN) TNI AD.

Bentrokan akhirnya terjadi di pintu masuk kompleks saat warga menghadang tentara. Seorang warga sempat terluka. Tangannya berdarah.

"Saya langsung telepon Komnas HAM dan Ombudsman. Komnas bilang akan segera telepon Panglima TNI. Enggak berapa lama, akhirnya mereka membubarkan diri," kata Ari.

Rijal Saputra, warga yang sebelumnya dilaporkan menjadi provokator perusakan posko, saat ini masih berada di kawasan rumahnya. Situasi di Komplek Eks 3 Mei saat ini sudah kembali kondusif. Arus lalu lintas di Jalan Raya Cililitan Besar yang sempat macet kini sudah terurai.

Akibat tawuran yang berlangsung sejak dini hari, kios-kios pedagang dan atap rumah warga rusak. Beberapa warga juga mengalami luka ringan. (Baca: Tawuran Warga di Cililitan Berlangsung sejak Pukul 02.00 hingga Pukul 07.30)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com