Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peziarah Padati TPU Karet Tengsin, Lalu Lintas Padat Merayap

Kompas.com - 05/06/2016, 17:53 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang bulan Ramadhan, peziarah memadati Taman Pemakaman Umum (TPU) Karet Tengsin, Jakarta Pusat, Minggu (5/6/2016).

Dampaknya, lalu lintas dari arah Casablanca, Kuningan menuju Karet padat merayap.

Para peziarah pun banyak yang memarkirkan mobil mereka di badan jalan Karet. Hal ini memperparah arus lalu lintas di sana.

Kemacetan kendaraan roda empat terlihat mulai dari Jalan Layang Non Tol (JLNT) Tanah Abang-Casablanca. Sedangkan arah sebaliknya, Karet menuju Casablanca terpantau ramai lancar.

Dadang, seorang pedagang air mawar, mengatakan sudah sejak pekan lalu TPU Karet Tengsin dipadati peziarah. Mereka kebanyakan berziarah dan meminta maaf kepada sanak saudara atau kerabat yang telah mendahului.

"Tapi tahun ini sepertinya yang ziarah tidak seramai tahun lalu. Saya juga enggak tahu kenapa, tapi macetnya ya tetap sama saja," kata pria usia 43 tahun tersebut.

Farida, salah seorang peziarah mengaku rutin menyambangi makam almarhumah ibundanya. Ia bersama ayah dan kakak adiknya selalu berziarah ketika masuk bulan Ramadhan, hari raya Idul Fitri, serta ulang tahun sang ibu.

"Biasanya doain Ibu saja sekalian minta maaf lahir batin. Memang pemakaman ramainya kan musiman, pas bulan Ramadhan atau mau Lebaran," kata Farida.

Kompas TV Anak Penyapu Makam, Mengharap Rezeki dari Peziarah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com