JAKARTA, KOMPAS.com — Apa profesi yang pernah diimpikan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sewaktu masih anak-anak? Ternyata, pria yang akrab disapa Ahok itu tidak pernah bercita-cita menjadi gubernur.
Seorang murid kelas V dari Mentari School Jakarta beberapa waktu lalu bertanya mengenai cita-cita Ahok ketika masih duduk di kelas V SD. Ahok tersenyum sebelum menjawab pertanyaan polos itu.
"Tahu enggak, dulu itu Bapak mau jadi kepala wilayah produksi," ujar Ahok saat menerima kunjungan siswa kelas V Mentari School, di Balai Kota DKI, Rabu (8/6/2016).
Ahok bercerita, masa kecilnya dihabiskan di Bangka Belitung. Ketika itu, perusahaan tambang timah merupakan perusahaan besar. Kepala wilayah produksi adalah para insinyur yang sudah dianggap seperti pejabat di sana.
Melihat kehidupan mereka, Ahok pun sangat ingin menjadi kepala wilayah produksi di perusahaan tambang. Cita-cita itu masih terus ada sampai dia duduk di bangku SMP. Namun, pada saat SMA, cita-citanya berubah menjadi dokter.
"Enggak kepikiran jadi gubernur atau masuk di dunia politik saat itu," ujar Ahok.
Masuknya Ahok ke dunia politik tidak lepas dari peran ayah. Dulu setelah kuliah, cita-cita Ahok adalah ingin menjadi konglomerat. Dia ingin membantu warga sekitar dengan kekayaan yang dia miliki.
Namun, sang ayah memberi pemahaman bahwa tidak banyak orang yang bisa dibantu oleh konglomerat.
"Bapak bilang, kamu jadi pejabat saja itu lebih mulia dan bisa tolong lebih banyak orang," ujar Ahok.
Ternyata, kini Ahok tumbuh dengan cita-cita yang disarankan ayahnya, yaitu menjadi pejabat. Dia berhasil menjadi Gubernur DKI Jakarta. Sebuah pencapaian yang lebih besar dibandingkan cita-cita masa kecilnya, yaitu bekerja di perusahaan tambang.
Dia pun berpesan kepada anak-anak di sana untuk selalu berani memiliki cita-cita yang tinggi.