Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Minta Koridor 1 Transjakarta Harus Steril, Kenyataannya...

Kompas.com - 14/06/2016, 11:23 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan bahwa busway Koridor 1 Transjakarta jurusan Blok M - Kota harus steril dari kendaraan pribadi.

Pantauan Kompas.com, perjalanan menggunakan Transjakarta dari Halte Blok M pagi ini, Selasa (14/6/2016), tersendat di sepanjang Jalan Trunojoyo hingga lampu merah CSW.

Ini disebabkan di jalan tersebut sedang dibangun jalan layang Ciledug - Tendean. Seluruh kendaraan termasuk transjakarta terpaksa menggunakan satu lajur. (Baca:  "Busway" Koridor I Wajib Steril karena Arus Lalu Lintas Paling Kacau)

Setelah melewati CSW dan berbelok ke kanan melalui Jalan Sisingamangaraja, busway kembali bercampur dengan lajur kendaraan lainnya karena jalurnya terpakai pembangunan MRT (mass rapid transit).

Transjakarta tertahan menjelang lampu merah Bundaran Senayan yang antrean kendaraannya cukup padat. Masuk Senayan, busway baru benar-benar steril.

Seorang petugas Dishub menjaga mulut Bundaran Senayan dan mengatur lalu lintas agar mobil tidak menutup jalur transjakarta. Hingga Bundaran HI, kendati busway steril dari kendaraan pribadi, kecepatan bus tidak bisa optimal. Hal ini dikarenakan pembangunan MRT membuat jalan yang dilalui berkelok dan rusak di beberapa titik sehingga laju harus pelan.

Lepas dari Bundaran HI hingga Sarinah, busway kembali tidak steril akibat jalurnya terpakai pembangunan MRT. Setelah Sarinah, perjalanan hingga Kota kembali normal. Busway steril terutama pada lajur-lajur yang sudah terpasang MCB (movable concrete barrier).

Petugas Dishub dan Transjakarta juga pagi ini terlihat menjaga sejumlah mulut masuk dan sela yang dapat dimasuki kendaraan.

Koridor 1 merupakan salah satu koridor yang diprioritaskan untuk steril. Sebab, selain sudah dipasangi MCB, koridor ini diharapkan menjadi alternatif pengendara yang melintas di Sudirman yang kini semakin macet akibat pembangunan MRT dan Simpang Susun Semanggi.

Kendati Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membolehkan mobil dinas berplat RI masuk ke busway, sejumlah pejabat di sepanjang Jalan MH Thamrin hingga Medan Merdeka Barat memilih jalan reguler.

Seperti mobil dinas Wakil Presiden Jusuf Kalla yang bernopol RI 2, pagi ini memilih menggunakan jalur biasa dengan pengamanan voorijder.

Kompas TVTerobos Jalur Busway Didenda Rp 500 Ribu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com