Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sterilisasi "Busway" Dinilai Lebih Efektif jika Jumlah Bus Ditambah

Kompas.com - 15/06/2016, 07:47 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat transportasi dari Universitas Indonesia Ellen Tangkudung menilai upaya sterilisasi jalur bus transjakarta atau busway dapat lebih efektif jika PT Transjakarta terus menambah armada busnya. 

Penambahan jumlah armada diharapkan dapat memperlihatkan jalur bus transjakarta selalu ramai oleh bus, sehingga tidak ada jalur yang kelihatan kosong dan dapat dimanfaatkan oleh pengemudi kendaraan lain untuk melaju di sana. 

"Sterilisasi busway ini sebenarnya bukan hal baru. Ada banyak yang membuat jalur itu jadi belum steril. Busnya sendiri masih sedikit. Jika mau mengembalikan sterilisasi, maka jalur itu harus selalu diisi oleh bus, jangan sampai kelihatan kosong," kata Ellen kepada Kompas.com, Selasa (14/6/2016) malam. 

Menurut Ellen, di beberapa jalur bus transjakarta, masih banyak jalur yang lebih sering kosong ketimbang dilewati oleh bus. Hal itu juga yang sering dimanfaatkan oleh pengendara untuk masuk ke busway sebagai jalur alternatif menghindari kemacetan di jalur reguler.

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Petugas berjaga di jalur bus transjakarta di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (13/6/2016). Pemprov DKI Jakarta telah mencanangkan akan menilang dan mendenda bagi kendaraan umum yang menerobos jalur bus transjakarta mulai hari ini. Hanya kendaraan tertentu yang boleh melintas, yakni ambulans, mobil pemadam kebakaran, dan mobil dinas berpelat RI.
 
Untuk beberapa kondisi pun, seperti jam berangkat dan pulang kerja, jalur bus transjakarta masih sering dipakai oleh pengemudi kendaraan pribadi untuk melintas, bahkan sesuai arahan dari polisi lalu lintas yang berjaga di lokasi. 

Salah satu contohnya ada di sepanjang Jalan Daan Mogot, baik dari arah Tangerang menuju Jakarta maupun sebaliknya. Kondisi ini sempat menjadi hal biasa sebelum sterilisasi busway diberlakukan kembali mulai Senin (13/6/2016). 

Adapun dalam pelaksanaan sterilisasi busway yang disepakati oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Polda Metro Jaya, hanya kendaraan tertentu yang diperbolehkan untuk melintas di jalur tersebut selain bus transjakarta. Kendaraan yang dimaksud adalah mobil ambulans, pemadam kebakaran, dan mobil dinas negara berpelat RI. 

Sedangkan kendaraan lain di luar kategori itu yang melintas di jalur bus transjakarta, akan dikenakan Pasal 287 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan selaku penerobos busway dengan sanksi denda maksimal Rp 500.000. 

Kompas TVMasih Ada Motor Yang Nekat Masuk Jalur Transjakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com