Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Teman Ahok" Duga Tudingan soal Aliran Dana untuk Menjauhkan Mereka dari Ahok

Kompas.com - 16/06/2016, 21:51 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Teman Ahok, relawan pendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, menduga, tudingan yang menyebut mereka menerima uang Rp 30 miliar dari salah satu pengembang proyek reklamasi Teluk Jakarta sengaja diembuskan untuk menjauhkan Teman Ahok dari Ahok.

Selain itu, Teman Ahok menduga tudingan itu bertujuan mengadu gerakan mereka dengan partai politik.

Hal ini disampaikan Juru Bicara Teman Ahok Amalia Ayuningtyas melalui keterangan tertulisnya, Kamis (16/6/2016).

(Baca juga: "Tak Ada 'Teman Ahok' Tanpa Ahok")

Amalia pun menegaskan bahwa mereka tak anti terhadap partai politik dan selalu terbuka untuk melakukan komunikasi dengan siapa saja.

"Bagi kami, kegiatan kerelawanan masyarakat bisa berjalan beriringan dengan partai politik sebagai pilar demokrasi," ujar Amalia.

Sebelumnya, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Junimart Girsang, menyebut Teman Ahok menerima Rp 30 miliar dari salah satu pengembang proyek reklamasi Teluk Jakarta.

Ia menyampaikan hal tersebut dalam rapat kerja Komisi III dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di Ruang Rapat Komisi III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/6/2016).

Menurut Junimart, uang itu diberikan lewat staf Ahok, Sunny Tanuwidjaja, dan lembaga survei Cyrus Network.

(Baca juga: "Teman Ahok" Merasa Dapat Kado Fitnah pada Hari Ulang Tahun )

Terkait dengan tudingan Junimart, Amalia menyatakan bahwa dana yang dikumpulkan Teman Ahok hingga sejauh ini merupakan tanggung jawab bersama.

Ia menyebut, ada ratusan orang yang sudah memberikan bantuan untuk Teman Ahok dalam bentuk barang, atau tidak dalam bentuk dana.

"Semua orang yang memberikan bantuan, sampai dengan kopi dan teh, memiliki tanda terima dan tidak ada anonim. Mereka semua siap kembali dihadirkan karena semua terdata dan memiliki tanda terima," ucap Amalia.

Kompas TV Sudah 950 Ribu KTP Yang Dikumpulkan Teman Ahok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com