Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Ciri Tukang Tambal Ban yang Diduga Sebar Ranjau Paku

Kompas.com - 17/06/2016, 13:35 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pegiat pengumpul ranjau paku dari komunitas Saber (Sapu Bersih) selalu mengumpulkan ranjau paku dalam jumlah besar setiap harinya.

Melalui pengalaman seperti itu dan fakta yang sering mereka temui di lapangan, ranjau paku tidak akan pernah habis dan akan selalu ada di jalan-jalan Ibu Kota.

"Ranjau paku itu enggak bakal ada habisnya. Kalau mau membasmi ranjau paku, caranya gampang, jangan kasih tukang tambal ban kerja di sepanjang jalan itu. Pasti jalannya bersih sama sekali dari paku," kata salah satu pendiri komunitas Saber, Siswanto, kepada Kompas.com, Jumat (17/6/2016).

Menurut Siswanto, keberadaan ranjau paku tidak pernah jauh dari tukang tambal ban. Dalam hal ini, Siswanto menyebutkan bahwa penyebar ranjau paku itu tidak lain adalah tukang tambal ban itu sendiri.

Namun, tidak semua tukang tambal ban mencurangi konsumennya seperti itu. Ada ciri-ciri khusus untuk membedakan mana tukang tambal ban yang boleh dibilang jujur dan tukang tambal ban mana yang diduga curang dengan turut menyebar ranjau paku.

"Cara lihatnya gampang, kalau tukang tambal bannya cuma sendiri, itu enggak main curang. Tapi, kalau lihat tukang tambal ban dijaga dua sampai lima orang, itu yang nyebar paku, karena ada anak buahnya," tutur Siswanto. (Baca: Ranjau Paku Sangat Rawan di Sepanjang Jalan Daan Mogot hingga Harmoni)

Salah satu jalan yang dinilai rawan dengan ranjau paku adalah sepanjang Jalan Daan Mogot dari arah Green Garden menuju Pesing hingga Grogol, fly over ITC Roxy Mas, Jalan KH Hasyim Ashari, Jalan Gajahmada, Jalan Hayam Wuruk, Jalan Veteran, hingga Jalan Medan Merdeka Utara.

Di sepanjang jalan itu pula, terdapat sejumlah tukang tambal ban di pinggir jalan. Jarak antara satu tukang tambal ban dengan tukang tambal ban lainnya tidak terpaut terlalu jauh, hanya sekitar 500 meter hingga satu kilometer. (Baca: Ranjau Paku di Daan Mogot-Harmoni Disebar Sebelum dan Sesudah Jam Kerja)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com