Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Ada Pengasuh Anak yang Bertahan Lama dengan Ivan Haz

Kompas.com - 22/06/2016, 22:09 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam sidang pemeriksaan saksi kasus penganiayaan pembantu rumah tangga oleh Ivan Haz, Ivan terus dicecar oleh Jaksa Penuntut Umum dan hakim alasan ia tega menyiksa T (21) hingga melarikan diri.

Ivan menyebut kecerobohan T menjadi pemicu ia sering memukul dan menendang gadis itu. Ia mengaku selama ini kerap berganti-ganti pembantu dan pengasuh anak atau babysitter karena tidak ada yang betah.

"Saya mengambil babysitter dari yayasan banyak sekali enggak ada yang lama paling 2-3 hari atau seminggu," ujar Ivan.

Ivan sendiri menyebut bahwa T langsung meminta berhenti setelah semalam bekerja. Ivan mengaku ia tak paham mengapa T sampai kabur dan meminta pulang keesokan paginya. Sebab, saat itu Ivan belum keras terhadap T dan menduga T kabur karena mendengar ia dan istrinya cekcok.

"Dari berbagai yayasan tidak ada yang tahan. Menurut saya yang salah di mana, kalau saya merasa dari awal tidak ada yang salah tapi selalu ada yang begitu (meminta pulang)," katanya. (Baca: Di Depan Hakim, Korban Ivan Haz Paparkan Kekerasan yang Dialaminya)

Ivan pun kesal dan menghajar T setelah T terus-terusan meminta pulang. Ivan membantah disebut menahan-nahan T untuk berhenti kerja dengan dalih, ia selalu menepati janji untuk memulangkan pembantunya.

Selama ini, Ivan membiarkan pembantu yang pernah bekerja padanya pulang dengan catatan mereka dijemput langsung oleh yayasan.

"Intinya saya janjikan pada akhir bulan pasti pulang, sama kok seperti yang dulu-dulu juga selalu saya pulangkan," kata Ivan.

Namun karena belum menemukan pengganti dari yayasan tempat T terdaftar, Ivan meminta agar T bertahan dulu. Sebelum akhir bulan yang dijanjikan, T kabur dengan melompati pagar apartemen tempat keluarga Ivan tinggal pada 30 September 2015 lalu. (Baca: Ini Kronologi Kekerasan yang Dilakukan Ivan Haz hingga Dilaporkan ke Polda Metro)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com