Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidang Pembacaan Vonis, Daeng Azis Hanya Menundukkan Kepala

Kompas.com - 30/06/2016, 15:49 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pentolan Kalijodo, Abdul Azis atau Daeng Azis, Kamis (30/6/2016) sore, kembali menjalani persidangan pembacaan vonis oleh majelis hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

Azis yang tiba menggunakan kemeja biru dan kopiah putih, tampak santai turun dari mobil tahanan. Tak ada pernyataan apapun saat awak media bertanya kesiapan Azis dalam pesidangan hari ini.

Sidang Azis dijadwalkan dimulai pada pukul 14.00 Wib, namun sidang baru dimulai pada pukul 14.45 WIB. Tampak tiga personel kepolisian dengan senjata laras panjang berjaga di dalam persidangan.

Hadir juga sejumlah kerabat dan teman Azis untuk mendengar vonis mantan "orang kuat" di Kalijodo itu. Saat masuk ke ruang persidangan, wajah Azis tampak lusuh. Begitu juga saat Azis duduk di kursi terdakwa, Azis lebih sering menundukkan kepala.

Sebelum memulai persidangan Ketua Majelis Hakim di persidangan Azis, Hasoloan Sianturi menanyakan kesiapan Azis.

"Apakah saudara sehat? Ada yang ingin disampaikan," tanya Hasoloan.

Dalam pernyataannya, Azis kembali mengungkapkan kekecewaannya terkait bukti acara pemeriksaan yang tidak pernah disampaikan di dalam persidangan.

"Saya sudah sampaikan ke Bu Melda (jaksa penuntut umum) bahwa waktu saya di-BAP tambahan, tidak ada keterangan yang saya tahu dan yang saya dengar disampaikan di persidangan," ujar Azis.

Setelah mendengar pernyataan Azis itu, majelis hakim hanya meminta Azis untuk mendengar putusan yang akan disampaikan.

Jaksa penuntut umum meminta majelis hakim menuntut Daeng Azis dengan pasal 51 ayat 3 Undang-Undang Nomor 30 tahun 2009 tentang ketenagalistrikan dengan tuntutan penjara selama satu tahun dan denda sebesar Rp 100 juta subsider enam bulan penjara.

Tidak terima dengan tuntutan itu, Azis mengajukan pledoi atau pembelaan. Azis memohon agar majelis hakim membebaskannya karena dia bukanlah tersangka utama dalam kasus pemasangan listrik ilegal di Kafe Intan dan Kingstar miliknya.

Kompas TV Daeng Azis Disidang Pencurian Listrik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com