JAKARTA, KOMPAS.com - International Pharmaceutical Manufacturer Group (IPMG), sebuah asosiasi perusahaan farmasi multinasional berbasis riset yang beroperasi di Indonesia, mengecam adanya tindakan penyebaran vaksin palsu. IPMG menyebut, peredaran vaksin palsi jelas merugikan seluruh pasien dan masyarakat.
Direktur Eksekutif IPMG, Parulian Simanjuntak, dalam keterangannya, Kamis (30/6/2016), mengatakan, pihaknya mendukung pemerintah untuk melakukan investigasi terhadap distribusi vaksin palsu yang tersedia di rumah sakit, klinik, apotek, dan puskesmas.
Parulian juga menjamin, seluruh anggota IPMG yang beranggotakan 25 perusahaan farmasi multinasional yang beroperasi di Indonesia menjamin kualitas vaksin atau produk farmasi yang dibuat.
“IPMG memandang hal ini sangat penting untuk memberikan rasa aman dan ketenangan bagi pasien dan masyarakat. Dan dapat dipastikan, seluruh anggota IPMG sangat peduli dan sangat ketat dalam menjaga penuh akan kualitas dan keamanan produksi obat," ujar Parulian.
Parulian menjelaskan, IPMG sejak 2007 telah aktif menyuarakan dan terlibat dalam kampanye pemberantasan obat palsu. Pihaknya juga telah bekerjasama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mendukung Gerakan Nasional Waspada Obat dan Makanan Ilegal (GNWOMI).
Pihaknya bekerjasama dengan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) dalam membuat modul anti pemalsuan obat dalam kurikulum farmasi.
Sejumlah perusahaan yang tergabung dalam IPMG diantaranya, Abbot, El Lilly, Johnson & Johnson, Merck Sharp and Dohme, Pfizer, Boehringer Ingelheim, Merck, Bayer, Transfarma Medica-Indah, Astra Zeneca, GlaxoSmithKline, dan Novo Nordisk.
Terungkapnya kasus vaksin palsu berawal dari fakta di lapangan bahwa banyak anak yang kondisi kesehatannya terganggu usai diberi vaksin. Selain itu, ada pula laporan tentang pengiriman vaksin di beberapa puskesmas yang mencurigakan.
Bareskrim Polri pun menangkap produsen vaksin yang tidak memiliki izin. Dari berbagari penggeledahan, penyidik mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain 195 sachet hepatitis B, 221 botol vaksin polio, 55 vaksin anti-snake dan sejumlah dokumen penjualan vaksin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.