Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuk Ragunan Antre akibat Pembelian Jakcard

Kompas.com - 07/07/2016, 16:14 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari kedua Lebaran, Kamis (7/7/2016), menjadi waktu berlibur bagi keluarga. Salah satu tempat rekreasi yang diminati adalah Taman Margasatwa Ragunan di Jakarta Selata.

Sejak pagi hingga siang sekitar pukul 13.00. Antrean kendaraan masuk Ragunan mengular hingga Departemen Pertanian. Gabungan petugas kepolisian, relawan dari pramuka, dan pegawai Ragunan sendiri, mengatur arus kendaraan dan antrean di gerbang masuk.

Dari pantauan Kompas.com, penumpukan terjadi di pintu masuk kendaraan. Hal ini karena akses masuk menggunakan kartu Jakcard memakan waktu hingga satu menit tiap kendaraan.

Pengunjung yang masuk diminta membeli Jakcard seharga Rp 30.000 dengan saldo Rp 20.000 di dalamnya. Kartu yang diterbitkan Bank DKI itu digunakan sebagai pembayaran parkir dan pintu masuk.

Hasyim (43), salah satu pengunjung asal Cipete, yang sering ke Ragunan, merasa kebingungan dengan sistem pembayaran ini.

"Waktu tahun lalu nggak ada beginian. Sempat kebingungan, dan kelihatan mahal. Tapi pas tahu gunanya, lebih irit sih. Lebih praktis," ucap Hasyim.

Hal berbeda dirasakan Firman (33). Menurutnya, Jakcard justru membuat ribet.

"Ini saya suruh beli kartu Jakcard Rp 30 ribu. Saya tiga orang kan. Ribet ini, karena parkiran juga pakai ini kan. Harusnya di loket saja belinya," kata Firman.

Hariyanto (28) warga Kemayoran, merasa sistem ini tidak efisien sebab ia sudah terbiasa menggunakan kartu prabayar dari bank lain untuk naik Transjakarta.

"Saya enggak tahu e-money saya bisa apa enggak. Tadi katanya suruh beli. Ya udah beli aja, jadinya ngantre," ujar Hariyanto.

Kepala Taman Margasatwa Ragunan, Dina Hinawati mengungkapkan, pihakya baru memberlakukan sistem itu semenjak dua bulan lalu.

"Tapi memang pengunjung di sini itu kan tidak dari msyarakat DKI saja. Dan pasti agak kaget, karena baru tahun ini. Makanya, kami tetap informasikan saat ini tidak menggunakan uang tunai," ucap Dina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com