Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Pengemudi Go-Jek Beraksi Bersihkan Ranjau Paku...

Kompas.com - 11/07/2016, 07:46 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ranjau paku merupakan salah satu masalah jalanan Ibu Kota.

Paku yang ditebar di jalan ini dapat menyebabkan kecelakaan karena menyebabkan ban kendaraan pecah.

Namun, baik pengendara maupun penegak hukum tampak tak acuh akan keberadaan ranjau paku tersebut.

Alhasil, masih ada pengendara yang menjadi korban ranjau paku. Terkait masalah ini,
sejumlah pengemudi Go-Jek berinisiatif menggelar aksi sosial berupa #GerakanBersihRanjauPaku.

Gerakan ini juga berawal dari solidaritas pengemudi Go-Jek terhadap seorang pengemudi Go-Jek lainnya yang meninggal dunia setelah kecelakaan karena ban motornya pecah terkena ranjau paku.

(Baca juga: Pengemudi Go-Jek Inisiatif Bikin #GerakanBersihRanjauPaku)

Para pengemudi pun berinisiatif dan membuat aksi sosial ini. Inisiator #GerakanBersihRanjauPaku, Rizki (32), mengungkapkan bahwa awalnya ia sendirian melakukan kerja sosial.

Pekerjaan ini dilakukan sejak dua bulan lalu. Ia meluangkan waktu untuk menyisir ranjau paku di lokasi rawan ranjau paku.

Aksi Rizki pun menular ke sejumlah pengemudi lainnya. Ajakan untuk aksi sosial ini kemudian menyebar.

Sejumlah relawan lantas berdatangan dan turut serta membersihkan ranjau paku. Puluhan pengemudi Go-Jek ikut serta dalam kegiatan ini.

Saat kegiatan ini dilakukan di Jalan KH Hasyim Ashari, Flyover Roxy, Minggu (10/7/2016), ada sejumlah pengemudi Go-Jek yang ikut serta, yakni Deny (30) dari Tanjung Priok, Mulyono (39) dari Sunter, Muhid (23) dari Cengkareng, Ucok (30) dari Senen Jaya, dan Papang (37) dari Thamrin.

Selain itu, ada Roy, pengemudi Go-Jek yang diajak langsung oleh Rizki. Roy merupakan salah satu pengemudi yang cukup aktif di grup Koran Gojek di media sosial Facebook.

(Baca juga: "Lemah, Penerapan Pidana terhadap Penebar Ranjau Paku")

Menurut Roy, keberadaan ranjau paku cukup meresahkan pengendara. Tak sedikit pengendara yang mengalami kecelakaan akibat terkena ranjau paku.

Selain itu, kata dia, penambal ban kerap mematok harga selangit untuk pengendara yang terkena ranjau paku. 

"Misalnya tambel saja sampai Rp 20.000, ganti ban dalam Rp 50.000. Padahal bannya juga merek abal-abal," ucap Roy.

Sosialisasi di 13 kota

Aksi sosial #GerakanBersihRanjauPaku oleh pengemudi Go-Jek ini akan disosialisasikan di 13 kota.

Sosialisasi itu akan dilakukan dengan cara touring. Rizki (32), inisiator dari gerakan ini, mengungkapkan bahwa sosialisasi akan menyasar para pengemudi Go-Jek di 13 kota, seperti Jakarta, Bandung, Solo, Yogyakarta, Semarang, Malang, Surabaya, Bali, Makassar, Balikpapan, Samarinda, Medan, dan Palembang.

"Kami lihat, tidak sedikit penyebab kecelakaan adalah ranjau paku. Kami monitor juga setiap kecelakaan. Pecah atau enggak nih bannya. Kalau pecah, ya pasti ranjau paku," kata Rizki saat ditemui Kompas.com di Jakarta, Minggu.

(Baca juga: Relawan Go-Jek "Touring" ke 13 Kota, Sosialisasi #GerakanBersihRanjauPaku)

Touring akan dimulai dari Jakarta. Pesertanya tak lebih dari dua orang. Di setiap kota yang disambangi, rencananya relawan Go-Jek akan melakukan gerakan sosial bersih ranjau paku. Masyarakat setempat akan diajak untuk melakukan gerakan serupa.

Kompas TV Ranjau Paku Bertebaran di Jalanan Mudik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com