Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengguna Tol Dukung Penutupan Gerbang Tol Karang Tengah

Kompas.com - 14/07/2016, 15:31 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pengendara mobil mengungkapkan tanggapannya terkait rencana penutupan gerbang tol Karang Tengah di ruas tol Jakarta-Tangerang.

Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menilai gerbang tol Karang Tengah menyebabkan antrean cukup panjang sehingga arus lalu lintas sering tersendat.

Hal itu menjadi salah satu pertimbangan agar gerbang tol dapat ditutup. Penutupan gerbang tol juga dilakukan sebagai salah satu langkah untuk mengintegrasikan ruas tol Jakarta-Tangerang dan Tangerang-Merak.

"Bisa dibilang seperempat hari saya tertahan di macet ke arah gerbang tol Karang Tengah itu. Macetnya enggak tahan. Baguslah kalau (gerbang tol) mau ditutup, biar lancar," kata salah satu pengguna mobil, Haryo (37), kepada Kompas.com, Kamis (14/7/2016).

Wirausahawan di daerah Jakarta Pusat itu selalu melewati ruas tol Tangerang-Merak hingga Jakarta-Tangerang setiap hari kerja. Untuk menuju tempat kerjanya dari Cikupa, Kabupaten Tangerang, Haryo membutuhkan waktu hampir tiga jam lebih.

Pengendara mobil lainnya, Irawan (34), ikut mendukung rencana penutupan gerbang tol Karang Tengah. Dia menyarankan, seharusnya gerbang tol dibangun di setiap exit atau pintu keluar tol saja. Hal itu dilakukan supaya antrean kendaraan tidak terpusat di satu tempat saja, seperti gerbang tol Karang Tengah sampai saat ini.

"Tinggal dibikin saja gerbang tol di Alam Sutera atau keluar Gading Serpong, misalnya. Jadi Karang Tengah dihilangin enggak apa-apa. Kalau ini kan orang yang mau ke Kebon Jeruk atau ke Serpong saja harus kena macet dulu di Karang Tengah," kata Irawan.

Kepala BPJT Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna mengatakan, pihaknya sedang mengevaluasi efektivitas gerbang tol Karang Tengah selama ini.

Herry juga menyebut, tidak menutup kemungkinan dua pengelola jalan tol, yakni PT Jasa Marga (Jakarta-Tangerang) dengan PT Marga Mandalasakti (Tangerang-Merak) akan berkoordinasi untuk integrasi kedua ruas jalan tol tersebut.

Kompas TV Pintu Tol Cikarang Utama Dipadati Kendaraan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com