Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panggung Roboh, Pertemuan Warga dengan Pihak RS Harapan Bunda Bubar

Kompas.com - 15/07/2016, 16:54 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Suasana pertemuan ratusan warga yang menuntut penjelasan terkait vaksin palsu dengan pihak RS Harapan Bunda, Jakarta Timur, berlangsung alot. Mayoritas warga yang hadir tidak puas dengan pernyataan pihak rumah sakit.

Pertemuan dengan warga tersebut berlangsung di halaman parkir RS Harapan Bunda dan disaksikan media. Pihak Komite Medis RS Harapan Bunda memberikan penjelasan di atas panggung yang terbuat dari papan tripleks.

Banyak pernyataan dari pihak rumah sakit yang tidak dapat diterima warga. Khususnya soal pernyataan yang menyebutkan bahwa vaksin palsu tersebut terindikasi terjadi hanya pada periode Maret sampai Juni 2016.

Selain itu, warga juga mempertanyakan efek samping dari vaksin palsu dan meminta pihak rumah sakit bertanggung jawab memberikan pemeriksaan medis gratis dan vaksinasi ulang.

Ketua Komite Medis RS Harapan Bunda Dokter Seto Hanggoro dan Anggota Komite Medis RS Harapan Bunda Harmon Mawardi terlihat cukup kewalahan meladeni banyaknya pertanyaan warga dari berbagai sisi. Keduanya memberikan penjelasan kepada warga sekitar 30 menit.

Beberapa kali, pernyataan keduanya dipotong oleh warga yang tidak terima dengan penjelasan yang disampaikan. Sebab, warga sangat khawatir dengan nasib anak mereka yang divaksinasi di rumah sakit tersebut.

Tensi tanya jawab sesekali meninggi. Ujungnya berakhir setelah panggung yang digunakan para komite yang juga dokter di RS tersebut berdiri memberi penjelasan roboh terbelah dua.

"Rasain, kualat itu sama Tuhan. Kebanyakan makan duit begituan sih," teriak warga menyerukan sumpah serapah, Jumat (15/7/2016).

Dokter Harmon dan sejumlah pegawai akhirnya meninggalkan panggung dikawal petugas satpam dan polisi. Ada sejumlah warga yang mengejar namun tak berhasil setelah petugas mengamankan perwakilan rumah sakit masuk melalui sebuah pintu.

Tersisa Dokter Seto sendiri. Ia sempat meladeni beberapa pertanyaan warga, namun akhirnya memilih ikut meninggalkan panggung beberapa menit kemudian.

"Woi...mau ke mana, ini belum selesai," teriak warga yang mengejar.

Polisi dan petugas satpam rumah akhirnya menerobos kerumunan warga dan membawa Dokter Seto ke masuk melalui sebuah pintu ke dalam rumah sakit. Warga saat ini masih bertahan di sekitar rumah sakit tersebut.

Kompas TV DPR Sebut Kemenkes Lalai pada Kasus Vaksin Palsu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Disdik DKI Buka Pendaftaran Akun PPDB Jakarta Mulai Hari Ini

Disdik DKI Buka Pendaftaran Akun PPDB Jakarta Mulai Hari Ini

Megapolitan
Mayat Wanita Kenakan Kaus Gucci Ditemukan di Selokan Kawasan Bekasi, Ada Luka di Jidat dan Dahi

Mayat Wanita Kenakan Kaus Gucci Ditemukan di Selokan Kawasan Bekasi, Ada Luka di Jidat dan Dahi

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pria yang Sekap Perempuan di Apartemen Kemayoran, Satu Pelaku Hendak Kabur

Polisi Tangkap 2 Pria yang Sekap Perempuan di Apartemen Kemayoran, Satu Pelaku Hendak Kabur

Megapolitan
PAM Jaya Buka Seleksi Calon Management Trainee PAMANAH Future Leader Batch 2, Diikuti 1.087 Peserta

PAM Jaya Buka Seleksi Calon Management Trainee PAMANAH Future Leader Batch 2, Diikuti 1.087 Peserta

Megapolitan
Siswa SMP di Jaksel Diduga Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Siswa SMP di Jaksel Diduga Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Seorang Wanita Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Seorang Wanita Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Megapolitan
Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang 'Nanggung'

Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang "Nanggung"

Megapolitan
Dianggap Mengganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Dianggap Mengganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Megapolitan
Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Megapolitan
Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Penyelenggara 'Study Tour' di Depok Diimbau Ajukan Permohonan 'Ramp Check' Kendaraan ke Dishub

Penyelenggara "Study Tour" di Depok Diimbau Ajukan Permohonan "Ramp Check" Kendaraan ke Dishub

Megapolitan
KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

Megapolitan
KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com