Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untuk Kali Pertama, SMA 70 dan SMA 6 Jakarta Upacara Bareng di SMA 70

Kompas.com - 18/07/2016, 09:45 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat pagi ini, Senin (18/7/2016), memimpin upacara siswa-siswi baru SMAN 6 dan 70 Jakarta di SMAN 70 Jakarta, Jalan Bulungan, Jakarta Selatan.

Gabungan upacara kedua sekolah yang terkenal sering tawuran ini merupakan pertama kalinya.

"SMA 6 dan 70 selama ini adalah tetangga yang rukun. Kalian semua bisa menjadi contoh bagi sekolah yang lain. Pengalaman masa lalu sudah ditutup dan sudah tidak ada lagi tawuran atau bullying," kata Djarot dalam pidatonya.

Yang tidak boleh dilakukan siswa, kata Djarot adalah melakukan kekerasan baik fisik maupun psikis. Siswa juga diminta tidak mengucapkan kata-kata kasar dan menyakitkan.

"Dan jangan sekali-kali melakukan tindakan konyol yang saling memalukan sesama kita," ujar Djarot.

Djarot menuturkan dulu-dulu, sudah menjadi tradisi saat masa pengenalan siswa baru, menjadi ajang perpoloncoan senior. Siswa baru diminta mengenakan hiasan, kalung nama, dan berdandan yang aneh.

Kepala Sekolah SMAN 70 Rita Nurmastuti mengatakan, dalam acara pengenalan siswa baru yang disebut dengan Masa Pengenalan Lingkungan Siswa (MPLS), orangtua siswa baru diminta mengantar anaknya ke sekolah dan bertemu dengan wali kelas.

Untuk mencegah kekerasan yang dimotori oleh alumni, Rita mengatakan, pihaknya telah meminta jika ada acara di luar sekolah agar menginformasikan ke sekolah.

"Di luar jam sekolah kami hanya mengawal sampai jam 3 mudah-mudahan dengan informasi yang saya komunikasikan ke kelas 12 kemarin, semuanya patuh," kata Rita.

Pantauan Kompas.com, puluhan orangtua sejak pukul 06.00 sudah berada di SMAN 70, sebelum menyaksikan upacara putra-putri mereka yang dimulai pukul 07.00.

Setelah upacara, para siswa kelas 10 diminta membuat kelompok lalu diajak berjalan-jalan melihat ruang-ruang di sekolah. Mereka menganakan seragam SMP dan name tag ukuran sedang.

Kompas TV Ortu Sambut Baik Gerakan Antar Anak Sekolah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com