Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dicecar Hakim soal Raperda Terkait Reklamasi, Ongen Sangaji "Amnesia"

Kompas.com - 20/07/2016, 17:18 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak banyak informasi yang bisa dikorek hakim dari anggota Badan Legislasi Daerah DPRD DKI Jakarta Mohamad "Ongen" Sangaji terkait proses pembahasan raperda tentang reklamasi.

Hakim Ketua Sumpeno terdengar kesal dengan jawaban-jawaban yang dilontarkan Ongen. Ongen banyak menjawab tidak tahu ataupun lupa ketika ditanya oleh hakim mengenai proses pembahasan raperda itu.

Hal ini terjadi ketika Ongen menjadi saksi sidang atas terdakwa Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja dan asistennya Trinanda Prihantoro di Pengadilan Tipikor, Jalan Bungur Besar Raya, Rabu (20/7/2016).

"Terkait pembahasan dua raperda, zonasi dan tata ruang, seperti apa?" tanya Hakim.

"Jarang masuk saya, Pak," jawab Ongen.

"Tapi, tahu kan ada pembahasan dua raperda itu?"

"Tahu, tapi saya jarang masuk."

Ongen ditanya apa yang dia ketahui terkait dua raperda itu. Namun, Ongen terus menjawab tidak tahu.

"Sama sekali tidak ingat, Pak. Memang tidak paham, Pak," kata Ongen.

"Masa enggak ada yang nyantol sih, Pak?" tanya Hakim yang kesal.

Ongen menjawab, dia hanya dua kali mengikuti pembahasan raperda tentang reklamasi. Awalnya, Ongen mengatakan, dia pernah mengikuti pembahasan raperda tata ruang. Ketika ditanya lagi, Ongen menjawab dia pernah mengikuti raperda zonasi. Padahal, itu merupakan dua raperda berbeda.

Hal itu cukup membingungkan Hakim. Setelah ditanya, ternyata yang dimaksud Ongen adalah raperda tata ruang. Hakim menyimpulkan Ongen hadir di ruang rapat pembahasan raperda, tetapi tidak memahami isi rapat.

Ongen mengatakan, saat proses pembahasan berlangsung, dia disibukkan dengan urusan partai. Dia sibuk menyusun struktur DPD Partai Hanura DKI Jakarta.

Bingung dengan jawaban Ongen, Hakim Ketua Sumpeno bertanya kepada Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi, "Apakah boleh anggota Dewan bersikap seperti itu?"

"Memang saya sama Pak Ongen sama-sama masih belajar. Tapi minimal harus hadir, Pak. Hadir fisiknya (di rapat)," ujar Prasetio.

Kompas TV Sanusi Mengaku Terima Uang Rp 2 M
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com