Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuasa Hukum Jessica Pertanyakan Hasil Labfor Setelah Saksi Tuang Kopi ke Botol

Kompas.com - 21/07/2016, 17:27 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu kuasa hukum Jessica Kumala Wongso, Otto Hasibuan, mempertanyakan poin keterangan saksi dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (21/7/2016).

Saksi yang dimaksud adalah bartender di kafe Olivier bernama Johanes. Dalam kesaksiannya, Johanes mengungkapkan bahwa dia sempat diminta manajer kafe Olivier, Devi, untuk menuangkan sisa es kopi vietnam yang diminum Mirna di gelas ke dalam botol beling bekas air mineral.

Hal itu dilakukan Johanes setelah sebelumnya Devi meminta agar Johanes membungkus gelas berisi sisa es kopi vietnam tersebut untuk diperiksa ke laboratorium.

"Apa betul semua kesaksian saudara? Kalau memang betul, kami meragukan hasil pemeriksaan yang menyatakan ada sianida. Karena, kata saudara saksi, semua kopi telah dituang ke dalam botol. Tapi, selama ini, penyidik memeriksa kopi di gelas. Bagaimana itu?" kata Otto.

Menanggapi pertanyaan kuasa hukum, majelis hakim menyarankan Jaksa Penuntut Umum (JPU) membuka daftar penyitaan barang bukti kasus pembunuhan Mirna dari penyidik. Menurut Otto, hal ini penting karena terkait dengan status barang bukti yang selama ini dipakai untuk menjerat Jessica sebagai terdakwa.

"Kalau kopi sudah dituang ke botol semua, tahu dari mana di gelas itu ada sianida, harusnya yang diperiksa itu kopi yang sudah dituang ke botol," tutur Otto. (Baca: Kuasa Hukum Jessica Pertanyakan Alat Bukti yang Belum Dihadirkan di Persidangan)

Salah satu JPU, Sandhy Handika, menjelaskan jawaban atas pertanyaan kuasa hukum hanya bisa dijelaskan oleh ahli toksikologi. Sehingga, JPU belum bisa menjawab serta menjelaskan pada persidangan kali ini.

"Selain ahli, manajer kafe Olivier yang juga saksi dari kami, Devi, akan menjelaskannya nanti. Ini kami kupas secara bertahap," ujar Sandhy. (Baca: Satu Jam yang Penuh Misteri di Meja 54 Kafe Olivier...)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Terlihat Ceria tapi Perlu Pemeriksaan Psikolog

Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Terlihat Ceria tapi Perlu Pemeriksaan Psikolog

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Jakarta pada 4-10 Juni 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Jakarta pada 4-10 Juni 2024

Megapolitan
Penyesalan Ibu yang Cabuli Anak Kandung di Tangsel, Menangis Tersedu-sedu dan Tak Nafsu Makan

Penyesalan Ibu yang Cabuli Anak Kandung di Tangsel, Menangis Tersedu-sedu dan Tak Nafsu Makan

Megapolitan
Warga Jaktim Pilih ke Pasar Malam Bersama Kekasih, Tak Sampai Rp 100.000 Dapat Makanan dan Hiburan

Warga Jaktim Pilih ke Pasar Malam Bersama Kekasih, Tak Sampai Rp 100.000 Dapat Makanan dan Hiburan

Megapolitan
Senang Ada Pasar Malam di Jaktim, Warga: Anak Belajar Sosialisasi ketimbang Cuma Main Ponsel

Senang Ada Pasar Malam di Jaktim, Warga: Anak Belajar Sosialisasi ketimbang Cuma Main Ponsel

Megapolitan
DPRD Kota Bogor Dapat Keluhan dari Orangtua Siswa Soal Minimnya Sosialisasi Proses PPDB

DPRD Kota Bogor Dapat Keluhan dari Orangtua Siswa Soal Minimnya Sosialisasi Proses PPDB

Megapolitan
Jukir di Cipayung Perkosa 2 Anak Tiri Saat Ditinggal Istri Bekerja

Jukir di Cipayung Perkosa 2 Anak Tiri Saat Ditinggal Istri Bekerja

Megapolitan
Kagetnya Ibu yang Cabuli Anak Kandung di Tangsel, Tak Sangka Videonya Viral hingga Alami Penurunan Berat Badan

Kagetnya Ibu yang Cabuli Anak Kandung di Tangsel, Tak Sangka Videonya Viral hingga Alami Penurunan Berat Badan

Megapolitan
Ada Perbaikan Rel antara Stasiun Palmerah-Kebayoran, Keberangkatan 8 KRL Terlambat

Ada Perbaikan Rel antara Stasiun Palmerah-Kebayoran, Keberangkatan 8 KRL Terlambat

Megapolitan
Jelang Puncak Ibadah Haji 2024, Jemaah Asal Jakarta Diminta Tak Hanya Siapkan Fisik, tetapi Juga Mental

Jelang Puncak Ibadah Haji 2024, Jemaah Asal Jakarta Diminta Tak Hanya Siapkan Fisik, tetapi Juga Mental

Megapolitan
Polisi: Jukir di Cipayung Sudah Setubuhi Anak Tirinya Lebih dari 50 Kali

Polisi: Jukir di Cipayung Sudah Setubuhi Anak Tirinya Lebih dari 50 Kali

Megapolitan
DPRD Kota Bogor Terima Banyak Aduan soal PPDB, Mayoritas Persoalkan Situs Eror

DPRD Kota Bogor Terima Banyak Aduan soal PPDB, Mayoritas Persoalkan Situs Eror

Megapolitan
Jelang Puncak Ibadah Haji 2024, Pemprov DKI Pastikan Jemaah Dalam Kondisi Baik

Jelang Puncak Ibadah Haji 2024, Pemprov DKI Pastikan Jemaah Dalam Kondisi Baik

Megapolitan
Mengenal Kartu Lansia Jakarta: Manfaat, Syarat, dan Cara Mendapatkannya

Mengenal Kartu Lansia Jakarta: Manfaat, Syarat, dan Cara Mendapatkannya

Megapolitan
2 Pria Buat Onar di Palmerah, Peras dan Tipu Penjual Ayam Goreng dengan Modus Tukar Uang

2 Pria Buat Onar di Palmerah, Peras dan Tipu Penjual Ayam Goreng dengan Modus Tukar Uang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com