Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Ahok soal 13 Proyek Kontribusi Agung Podomoro

Kompas.com - 22/07/2016, 19:39 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyepakati perjanjian dengan pengembang reklamasi Pulau G, PT Muara Wisesa Samudera atau anak usaha PT Agung Podomoro Land Tbk.

Perjanjian terkait kewajiban yang dibebankan kepada pengembang. Hal ini sesuai izin reklamasi yang dikeluarkan Gubernur DKI Jakarta Nomor 2238 Tahun 2014 tertanggal 23 Desember 2014, pengembang dibebankan sejumlah kewajiban.

"Itu kan sudah hitung-hitungan, itu yang saya bilang sama mereka kalau sudah ada perjanjiannya," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (22/7/2016).

Pengembang mengklaim telah memberikan kontribusi berupa 13 proyek senilai Rp 392 miliar kepada Pemprov DKI Jakarta. Ahok mengatakan, pengembang justru lebih untung jika membangun proyek tahun ini. Sebab tahun mendatang, nilai jual obyek pajak (NJOP) terus meningkat.

"Ya boleh dong dibayar sekarang. Misalnya sekarang contoh ya, STNK mobil atau motor kamu sebelum habis setahun, boleh bayar duluan enggak? Kalau mau bayar, boleh toh," kata Ahok.

Nantinya proyek-proyek kontribusi PT APLN Tbk akan dicatat sebagai aset di Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta. Pengembang reklamasi dibebankan tiga kewajiban.

Pertama, kewajiban pembangunan fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum). Kedua, terkait penyerahan lima persen dari luas lahan reklamasi bersih kepada Pemprov DKI. Terakhir, kontribusi tambahan yang besarnya belum disebutkan.

Namun, peruntukan kontribusi tambahan itu telah ditentukan, yaitu untuk pembangunan rumah susun murah, pembangunan rumah pompa untuk menanggulangi banjir, dan pembangunan infrastruktur di DKI lainnya.

CEO Muara Samudra Wisesa, Halim Kumala mengatakan, belum ada bangunan yang berdiri di atas Pulau G. Di lokasi tersebut baru dilakukan pengurukan yang melibatkan kontraktor asal Belanda, yaitu Joint Operation Boskalis-Van Oord (JOBVO).

Kompas TV Proyek Reklamasi Pulau G Dihentikan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com