Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT KCJ Beli 30 Gerbong Kereta dari Jepang Seharga Rp 30 Miliar

Kompas.com - 29/07/2016, 19:46 WIB
David Oliver Purba

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - 
PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) mendatangkan 30 gerbong kereta dari Jepang. Gerbong kereta itu dibeli dengan harga Rp 30 miliar dari perusahaan Tokyo Metro.

Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ), M Fadhil mengatakan, 30 gerbong itu telah dipesan sejak setahun lalu. Seluruh gerbong kereta itu telah tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (29/7/2016) sore.

"Kami pesan 30 train set, dari rencana pengadaan 60 kereta tahun ini. Satu (gerbong) kereta itu Rp 1 miliar, jadi kalau 10 kereta ya dikalikan saja sekitar Rp 10 miliar," ujar Fadhil di Tanjung Priok, Jumat sore.

Fadhil mengatakan, gerbong kereta yang didatangkan adalah seri 6000. Seri yang sama pernah didatangkan sebanyak 12 rangkaian pada 2011.

Namun, seri yang didatangkan sebelumnya memakai teknologi chopper, sedangkan seri yang saat ini telah dilengkapi teknologi variable voltage variable frequency (VVVF).

Teknologi VVVF diyakini lebih hemat energi listrik serta ramah lingkungan. Sedangkan untuk teknologi chopper belum mampu untuk mengatur voltase listrik secara otomatis.

Sebelum dioperasikan, pihaknya akan mengurus izin ke Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA). Akan ada sejumlah uji coba yang terdiri dari uji coba statis dan dinamis.

Untuk uji coba statis, akan dilihat salah satunya apakah pintu gerbong kereta itu dapat berfungsi baik, sedangkan untuk uji coba dinamis, termasuk dalam uji rem.

Fadhil mengatakan bahwa rangkaian yang baru tiba ini akan melayani perjalanan seluruh wilayah Jabodetabek. Diperkirakan seluruh rangkaian akan beroperasi mulai September 2016.

"Standarnya satu bulan, termasuk masa uji coba statis dan dinamis. Semua akan dicek kelayakannya," ujar Fadhil.

Selain 30 gerobong kereta yang telah tiba, PT KCJ berencana akan kembali mendatangkan 30 gerbong pada November 2016. Fadhil memperkirakan 60 gerbong kereta bisa beroperasi seluruhnya di awal Januari 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com