Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Pengemudi Taksi "Online" Tolak Razia dan Permenhub 32

Kompas.com - 03/08/2016, 12:33 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan pengemudi taksi online menggelar aksi unjuk rasa di depan MGK Mall, di Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (3/8/2016).

Mereka menolak Peraturan Menteri Perhubungan (Permen/PM) Perhubungan No 32 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek.

Mereka berkumpul sambil membawa ratusan kendaraan. Para pengemudi itu berasal dari wilayah Jabodetabek.

Aksi dilakukan hanya dengan berkumpul dan membawa spanduk aspirasi. Spanduk bertuliskan "Tolak Arogansi Aparat Dishub dan Tolak Intimidasi Aparat Bandara Soetta - Forum Komunikasi Pengemudi Online (FKPO)".

Para pengemudi itu gabungan pengemudi taksi online yang menggunakan aplikasi Uber, Go Car dan Grab Car.

Koordinator Advokasi Community Car Online (CCO) Adriawal Simanjuntak mengatakan, akan ada 1.000 pengemudi taksi online yang akan berkumpul di lokasi untuk menggelar aksi demo.

"Sekarang ini sudah ratusan yang datang, target kami seribu. Karena yang dari Bogor dan Tangerang masih di jalan," kata Andriawal.

Andriawal mengatakan, setelah berkumpul, rencananya mereka akan berangkat ke Istana Presiden, Kementerian Perhubungan, dan DPR. Namun, rencana ini masih didiskusikan lagi.

"Kami lihat situasi dulu, kami kumpulin dulu pengemudi online," ujar Andriawal.

Koordinator Lapangan Community Car Online (CCO) Endang Joni Setiawan mengatakan, salah satu tuntutan mereka adalah meminta Permenhub 32 Tahun 2016 dihapuskan.

"Permen 32 sangat mengganggu, kalau bisa digugurkan atau dihapuskan," ujar Endang.

Mereka juga menentang razia yang beberapa hari lalu dilakukan Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI terhadap taksi online.

"Razia Dishub itu semena-mena karena Permen 32 itu saja belum ketuk palu," kata Endang.

Permenhub 32 Tahun 2016 diketahui baru akan berlaku pada Oktober 2016. Namun, pihaknya menyayangkan Dishub yang sudah menggelar razia.

Selain itu, Permenhub 32 Tahun 2016 sedang digugat di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Kompas TV Beragam Polemik Taksi "Online" (Bag. 2)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com