Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makam Mencurigakan Digali, Tebakan Djarot Benar Tak Ada Kerangka di Dalamnya

Kompas.com - 03/08/2016, 17:16 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat blusukan meninjau keberadaan makam fiktif di TPU Karet Bivak dan Karet Pasar Baru Barat, Rabu (3/8/2016) siang. Tiba di TPU Karet Bivak, kedatangan Djarot langsung diterima oleh Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Pusat Mujirin, Camat Tanah Abang Hidayatullah, Lurah Karet Tengsin Ikhsan Kamil, dan lain-lain.

"Gini kan ini soal pesan makam jelas ada permainan. Saya ke sini pengin tahu nih bahwa pelakunya siapa saja, mesti kita gulung habis itu oknum-oknumnya," kata Djarot kepada para pejabat terkait sebelum meninjau makam fiktif, di TPU Karet Bivak.

Mujirin menjelaskan, instansinya telah menelusuri serta mendata keberadaan makam fiktif di TPU Karet Bivak. Hasilnya, hanya satu makam yang terdeteksi tak bertuan.

Namun Djarot tak langsung mempercayai ucapan Mujirin. Ia pun mengajak para pejabat terkait untuk berkeliling TPU Karet Bivak.

Langkahnya terhenti saat ia melihat gundukan makam dengan batu nisan yang sudah tidak terlihat namanya. Makam itu terlihat tak terawat dan dipenuhi rumput liar.

"Ini harus dicek di buku register, apakah ada datanya atau tidak. Kalau misalnya tidak ada keluarga yang merawat dan sudah lewat masa kadaluwarsa, makamnya bisa dipakai kan? Dicek lho ini," kata Djarot seraya menunjuk makam tersebut.

Setelah itu, Djarot beranjak ke TPU Karet Pasar Baru Barat. Dia terlihat terkejut saat ada gundukan tanah bekas pembongkaran.

"Ini kemarin habis kami bongkar makamnya, Pak. Di batu nisannya namanya tertulis 'bayi', pas dibongkar tidak ada rangkanya," kata Kepala TPU Karet Pasar Baru Barat Sandra kepada Djarot.

"Masya Allah," kata Djarot sambil menggelengkan kepalanya.

Rombongan kembali menelusuri makam fiktif di sana. Djarot terlihat melangkahkan kaki lebih cepat dan matanya terbelalak saat melihat sebuah makam. Makam itu terlihat hanya ditancapkan oleh sebuah papan besi.

"Ini cuma tempelan ini, aslinya memang begini?" tanya Djarot dengan nada meninggi sambil mencabut papan tersebut.

Sandra menjelaskan, di dalam Izin Penggunaan Tanah Makam (ITPM), makam tersebut atas nama "bayi Dina". Sedangkan di dalam papan tersebut atas nama Nursanah binti Sairan.

Djarot langsung menginstruksikan petugas harian lepas (PHL) berseragam hijau untuk membongkar makam tersebut.

"Palsu ini makamnya. Strategis lho ini tempatnya," kata Djarot.

Selama petugas membongkar makam, Djarot beserta rombongan kembali melanjutkan kegiatan mereka. Melewati beberapa blok, langkah Djarot kembali terhenti pada sebuah makam.

Halaman:


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com