Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambil Menangis, Ibu Siswi Magang Minta Keadilan untuk Kasus Anaknya

Kompas.com - 10/08/2016, 17:43 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - TN berderai air matanya saat berbicara mengenai kasus yang menimpa anaknya M (17), yang diduga dicabuli oleh tiga oknum PNS di kantor Wali Kota Jakarta Pusat.

Hal itu terjadi saat TN bersuara soal kasus yang menimpa anaknya itu di kantor Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) di Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Wanita itu berharap ada keadilan dalam proses hukum yang menimpa anaknya.

"Saya sebagai orangtua minta keadilan, saya enggak rela anak saya dibegituin," kata wanita berkerudung hitam itu, Selasa (10/8/2016).

Setelah kasus itu, TN mengatakan, anaknya kerap menangis, berteriak, dan tidak mau bersekolah. TN mengaku sedih melihat putrinya.

"Dia sempat cerita si AA (terduga pelaku) ini selalu ngelihatin dia. Tapi dia (korban) agak tertutup, bilangnya sih baik-baik orang di sana," ujar TN. (Baca: Begini Laporan Siswi Magang yang Mengaku Diperkosa 3 PNS DKI)

Psikolog Komnas Perlindungan Anak, Imah mengatakan, korban saat ini dalam kondisi mengalami trauma.

"Sudah sebagai korban setengah mati, tapi dibilang (polisi) enggak ada kejadian apa-apa," ujar Imah.

Ia berharap pihak berwajib mengusut kebenaran pada kasus ini dengan memeriksa semua bukti secara menyeluruh. Orangtua korban menurutnya berharap ada keadilan pada kasus ini.

"Ibunya tidak bisa berkata apa-apa saking syoknya luar biasa. Kita bisa rasain ya, anaknya berangkat untuk magang dan diperlakukan seperti itu, lalu semua pihak nutupin, rasanya kayak apa," ujar Imah. (Baca: Polisi Buka Kemungkinan Hentikan Kasus Dugaan Pencabulan Siswi Magang)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com